Thursday, October 11, 2012

"MENGAKUI KESALAHAN DAN BELAJAR DARI KESALAHAN"


NAS: Yosua 7:16-26


Saudaraku! Di zaman kita sekarang ini banyak orang yang sudah kehilangan rasa takut akan dosa. Buktinya, kejahatan semakin banyak dan mengerikan. Banyak juga orang yang tidak mau bertobat dengan melakukan dosa yang sama terus-menerus. Memang ada yang karena kelemahannya jatuh berkali-kali dalam kesalahan yang sama. Tapi, ada juga yang memang sengaja tidak mau bertobat karena tidak mau kehilangan kenikmatan yang diperoleh melalui dosanya itu.
Sebenarnya apa itu dosa? Kitab Suci tidak pernah mengaitkan dosa dengan diri kita sebagai ciptaan murni. Artinya, karena kita adalah ciptaan Allah dan kata Allah bahwa semuanya baik, sejauh kita datang dari Allah dan bersatu dengan Allah, tidak ada dosa dalam diri kita. Dosa justru muncul ketika kita menjauhkan diri dari Allah. Allah adalah kebaikan itu sendiri. Lepas dari Allah berarti merangkul kejahatan.
Sekarang, pernahkah saudara melakukan dosa? Bagaimana perasaan saudara sesudah menyadari dosa tersebut? Galau, panik, pusing, frustrasi atau rasa takutkah yang kita rasakan? Barangkali, semua yang sudah menyadari kesalahannya pasti pernah mengalami perasaan seperti itu. Kadang muncul perasaan was-was, khawatir atas hal buruk yang mungkin bisa terjadi akibat kesalahannya. Karenanya tidak heran, manusia sangat sulit mengakui kesalahan dan dosanya. Mengakui kesalahan mungkin ibarat menyuruh orang lain untuk mempermalukan diri kita.
Saya yakin bahwa tidak ada seorangpun yang luput dari dosa/kesalahan. Entah itu disengaja atau tidak, bukan merupakan keinginan atau kelalaian kita. Bahkan dalam level pemimpin sekalipun kita masih rentan terhadap kesalahan. Biasanya reaksi pertama yang ingin kita lakukan adalah sedapat mungkin menutupinya. Bahkan tidak sedikit godaan untuk memanipulasinya sehingga kita benar-benar dapat terluput dari aib.
Firman hari ini menyatakan, adalah berhikmat jika kita tidak menyembunyikan pelanggaran, tapi kita perlu mengakui dan meninggalkannya. Seringkali kegagalan untuk mengakuinya adalah karena kita telah dilumpuhkan oleh rasa takut terhadap pendapat orang lain. Mungkin kita juga khawatir atau takut akan kemarahan atasan atau konsekuensi dari kesalahan tersebut.

Tetapi bagi Tuhan tidak ada perkara yang tersembunyi. Dengan belajar untuk mengakui kesalahan, maka sesungguhnya kita berjiwa besar. Pemimpin yang besar adalah mereka yang berani mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut.
Sekalipun kita merasa malu, mendapat makian, menanggung konsekuensi yang cukup berat, percayalah di balik semuanya itu, Allah sendiri yang akan menghormati iman dan ketaatan kita pada firman-Nya. Dan Ia tidak akan membiarkan hambanya dipermalukan. Orang yang rendah hati bahkan akan ditinggikan-Nya. 

Kita harus mengakui dosa kita pada Allah jika ingin hubungan kita dengan Dia dipulihkan. Melihat pada kebutuhan akan pengampunan, kita mengetahui dosa yang tidak diakui dapat memisahkan hubungan kita dengan Allah. Pengakuan adalah jalan untuk memulihkan hubungan kita dengan Allah, karena walau kita tidak setia, Ia tetap setia.
Meskipun telah melakukan dosa berat sekalipun, kita tidak boleh putus asa. Kerahiman Tuhan mengatasi segala dosa. Asalkan kita mau bertobat, seperti dikatakannya dalam Yes 1:18, "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."

Saudaraku! Mereka yang berjiwa besar mau mengakui dosa kesalahannya, bagaimana dengan saudara? Saya salut dengan Akhan, walaupun kemudian ia menanggung konsekuensinya. God Bless.

*Semoga Menjadi Berkat*

1 comment:

  1. According to Stanford Medical, It is indeed the one and ONLY reason women in this country live 10 years longer and weigh 42 lbs lighter than we do.

    (And actually, it really has NOTHING to do with genetics or some secret-exercise and absolutely EVERYTHING to about "how" they eat.)

    P.S, What I said is "HOW", and not "WHAT"...

    Tap on this link to reveal if this little questionnaire can help you unlock your true weight loss possibility

    ReplyDelete