Friday, July 20, 2012

"BELAJAR UNTUK SELALU BERSYUKUR"


NAS: 2 Samuel 7:18-29

Saudara-saudara, sebagaimana yang kita ketahui, Tuhan mengutus nabi Natan untuk menemui Daud dan mengatakan kepadanya bahwa Tuhan sangat menghasihi dan menyayangi Daud. Tentu saja ketika mendengar hal itu hati Daud sangat terharu dan kebahagiannya tak terlukiskan, seketika ia masuk ke kamarnya dan duduk di hadapan Tuhan. Kata ‘duduk di hadapan Tuhan’ mengandung makna merendahkan diri dan tersungkur di hadapan Tuhan. Daud sangat bersyukur atas apa yang ia rasakan dan alami selama ini; Dia sadar asalnya dahulu dan siapa dia dahulu dan oleh pertolongan dan campur tangan Tuhan.
Daud begitu mensyukuri segala yang dikerjakan Tuhan dalam hidupnya. Siapa sangka, anak yang mungkin diabaikan dan diremehkan keluarganya, yang hanya ditugaskan untuk menggembalakan domba di padang, sanggup diangkat oleh Tuhan menjadi orang nomor satu di Israel: Daud dipilih Tuhan untuk menggantikan Saul sebagai raja dan akhirnya keluarga dan keturunannya menjadi berkat bagi seluruh bangsa.


Saudaraku yang dikasihi Tuhan , berdasarkan doa Daud ini ada dua maksud yang ingin disampaikan;
Pertama, doa ini menegaskan dan memperjelas bahwa raja keturunan Daud adalah bagian integral dari perjanjian Allah dengan umat-Nya. 
Kedua, doa ini menunjukkan bagaimana Israel semestinya berdoa untuk kesejahteraan umat Allah: doa itu akan mencakup kokohnya raja keturunan Daud. Dengan demikian, kita melihat bagaimana salah satu hamba Tuhan berdoa berdasarkan janji Allah.

Lalu, apa yang dapat dipetik dari doa Daud ini?

1). Daud memiliki pengalaman yang luar biasa bersama Tuhan. Pertolongan, pemulihan, pemeliharaan dan kemenangan senantiasa mengikuti perjalanan hidupnya. Daud menyadari bahwa semua itu karena campur tangan Tuhan! Walaupun demikian, bukan berarti hari-hari Daud bebas dari masalah. Masa-masa yang sangat sulit juga harus dijalaninya, tapi dia tetap meneguhkan hatinya kepada setiap janji Tuhan. 

2). Daud bersyukur atas sebuah janji, walaupun belum terjadi dan bahkan akan terjadi bagi keturunannya, bukan langsung terhadap dirinya sendiri. Bagi dia, mengetahui dan menjadi terlibat di dalam rencana Allah adalah sesuatu yang layak disyukuri.

3). Bila menyimak perjalanan hidup Daud ini, kita mendapat pelajaran yang sangat berharga: iman kita semakin diteguhkan. Janji Tuhan bagi orang-orang yang setia kepadaNya adalah ‘ya’ dan ‘amin’.

Melihat akan pengalaman hidup Daud di atas, maka bagi kita yang selaku keturunan Daud pada masa kini, seharusnyalah kita bersyukur atas janji-janji Tuhan yang begitu indah yang dijanjikan-Nya kepada kita seperti dinyatakan di dalam Alkitab. Tetapi perlu kita mengingat bahwa janji Tuhan yang sangat indah itu tidak serta merta membebaskan kita dari tanggung jawab. Tetapi justru janji Tuhan itu memotivasi dan meneguhkan kita untuk hidup setia di hadapan-Nya dengan segenap hati dan segenap jiwa.

Karenaya, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur; tidak ada alasan untuk mengeluh, mengomel, bersungut-sungut, apalagi sampai menyalahkan Tuhan. Oleh karena itu buanglah semua kekuatiran dan keputusasaan! Renungkan firman Tuhan itu siang dan malam, maka iman kita akan berakar kuat di dalam Dia, dan kita pun dimampukan menghadapi segala perkara.

Kita harus yakin bahwa Allah yang kita sembah akan memelihara kita dan memberi kecukupan untuk keperluan kita sehingga kita tidak kekurangan. Ia selalu menyediakan untuk kita. Pertanyaanya, apakah kita pernah bersyukur kepada-Nya secara konstant? Atau kita hanya anggap itu adalah hal yang biasa saja. 
Saya ingatkan kepada kita, sisihkanlah waktu untuk Allah dan bersyukurlah kepada-Nya atas segala kebaikan-Nya.

Semoga menjadi berkat!!! IMANUEL

2 comments:

  1. Mantab...Sangat menginspirasi dan sangat membangun..di tunggu terus update terbarunya Gan.. :D

    ReplyDelete