Friday, July 20, 2012

"LIFE IS A BATTLEFIELD"


NAS: 2 Samuel 8:1-18


Saudara-saudara, kita mengetahui bahwa tokoh yang bernama Daud bukanlah orang yang sempurna, namun Daud menjadi orang yang berkenan karena Daud menjadikan Tuhan sebagai Gembala dalam hidupnya, Mengandalkan pengurapan kuasa Roh Kudus dan Menghadirkan Tuhan dalam seluruh kehidupannya. Sehingga hasil dari semua itu adalah hidupnya diberkati dan di dalam setiap peperangan Daud selalu mengalami kemenangan. 




Saudaraku! Hidup ini sungguh penuh perjuangan. Hampir di seluruh lini kehidupan kita harus berjuang untuk mencapai keberhasilan. Orang rela belajar berpuluh-puluh tahun untuk kemudian bisa mencapai sukses. Jika kita ingin bisa memetik hasil, kita harus menanam terlebih dahulu dan memupuk, mengurusinya selama bertahun-tahun terlebih dahulu. Seringkali di tengah perjuangan itu kita akan menghadapi hambatan-hambatan. Ada berbagai pergumulan yang harus kita hadapi dalam prosesnya dan itu bisa jadi tidak mudah. Kita berperang melawan hawa nafsu, melawan keinginan-keinginan daging yang terus berusaha menguasai dan menyesatkan kita. Kita juga menghadapi peperangan melawan roh-roh jahat di udara. Hidup ini adalah sebuah medan peperangan. Life is a battlefield. Semua berperang, namun tidak semua bisa keluar menjadi pemenang. Ada banyak orang yang tidak bisa terlepas dari pergumulannya, dari kebiasaan buruknya atau dari berbagai kesesatan yang tidak berkenan bagi Tuhan. Ada banyak orang yang jatuh bangun, terus berusaha untuk bangkit namun lagi-lagi gagal. Karena itu kita perlu belajar dari orang yang memiliki banyak pengalaman akan keberhasilan, seperti Daud.



Dalam kehidupan ini tentunya peperangan demi peperangan akan terus kita hadapi. Ada yang mudah tapi banyak pula yang sulit. Setiap saat kegagalan bisa mengintip, setiap saat kita bisa dikalahkan. Tapi Tuhan sudah menjanjikan kemenangan, dan kita bisa melihat kunci untuk memperolehnya melalui apa yang dilakukan oleh Daud. Daud tidak mengandalkan kekuatannya, kehebatannya, ketenarannya, kharismanya, namun ia sepenuhnya mengandalkan Tuhan. Ia merendahkan dirinya secara total karena ia tahu semua itu tidak akan ada gunanya jika tidak memiliki penyertaan Tuhan dalam hidup. Tuhan ingin kita menyambutNya seperti sikap seorang anak kecil. Tuhan ingin kita bergantung sepenuhnya kepadaNya seperti anak kecil yang mengandalkan orang tuanya. Tuhan ingin kita bersikap polos, jujur apa adanya ketika berhadapan denganNya. Ini semua yang akan membawa kita kepada berbagai kemenangan, bukan kekuatan atau kepintaran dan kehebatan diri kita sendiri atau manusia lainnya. Belajarlah dari Daud agar kita bisa memperoleh hasil gemilang dari setiap peperangan yang kita hadapi. God Bless <

No comments:

Post a Comment