Friday, July 20, 2012

Melayani Dengan Kasih


LUKAS 10:38-42

Lukas 10:40-41 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.


Saudara-saudara, berdasarkan nas kita hari ini, ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam suatu perjalanan, masuklah mereka kedalam suatu kampung, yaitu kampungnya Marta dan Maria. Dan dikampung itu Yesus masuk ke rumah marta dan maria. Di dalam rumah tersebut dikatakan bahwa Marta sibuk melayani sedangkan Maria duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan dengan teliti apa yang Yesus katakan. Dan seiring dengan berjalannya waktu rupanya si Marta kelelahan, akhirnya Marta bersungut-sungut dan berkata kepada Tuhan “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”.

Saudaraku, jika kita perhatikan, cerita ini adalah gambaran dari kehidupan umat-umat Tuhan yang melayani Tuhan. Marta dan Maria adalah orang-orang yang mengasihi Tuhan, namun keduanya mempunyai perbedaan, yaitu kadar kasih keduanya berbeda. Maria lebih mengasihi Tuhan Yesus dari pada Marta. Itulah sebabnya pelayanan yang mereka ambilpun berbeda. 
Saudara-saudara, Marta memfokuskan diri melayani manusia, sementara Maria memfokuskan diri untuk melayani Yesus dengan mendengarkan setiap perkataan yang di sampaikanNya. Hasilnya adalah Marta bersungut-sungut sementara Maria tidak. Marta bersungut-sungut karena dia melayani dengan tidak penuh kasih yang mengakibatkan dia gampang sekali kelelahan bahkan dia berani menyuruh Tuhan Yesus agar menyuruh Maria membantunya, sementara Maria mendengarkan Tuhan dengan penuh kasih dan itulah yang menyebabkan dia tidak lelah dan jenuh. 

Yang menarik, di dalam bagian ini adalah sikap dari martha dan maria. 
Di nas ini Marta merasa terbeban dalam melayani. Kalau kita melayani Yesus, harusnya melayani dengan sukacita. Martha malah merasa berat. Dia bukan merasa ada kenikmatan dan sukacita, tetapi merasa ini satu beban, sehingga dia mengeluarkan kalimat “Suruhlah dia membantu aku.” Maksudnya dia tidak bisa lagi kerja sendirian seperti ini, harus ada orang lain yang membantu dan sebagainya. 

Sekarang bagaimana dengan Maria? Kedatangan Yesus merupakan kesempatan baginya untuk lebih mengenal dan menndengarkan firmanNya. Dan ini merupakan hal yang langka baginya. 
Kalau kita mau jujur pekerjaan yang paling membosankan adalah “mendengarkan dan menunggu”. Perhatikan di sekeliling kita, ketika hamba Tuhan menyampaikan firman Tuhan berapa banyak orang yang tertidur bahkan ada yang bersungut-sungut dan berkata “Ini Pendeta kotbahnya kok lama sekali!”. Bahkan ada yang tidak sabar dan pergi begitu saja meninggalkan gereja. Tapi orang yang benar-benar mengasihi Tuhan tidak akan pernah merasa bosan untuk mendengarkan setiap firman Tuhan yang disampaikan walau siapapun orang yang menyampaikannya.

Saudaraku, Tuhan menginginkan kita melayani Dia dengan kasih, tidak cukup dengan tenaga. Pelayanan dengan kasih yang murni tidak akan membuat kita bersungut-sungut seperti Marta. 

Secapek apapun pelayanan kita jika di dasari oleh kasih yang murni kepada Tuhan maka kita akan senantiasa mendapat kekuatan yang baru.
Oleh sebab itu marilah kita melayani Tuhan dengan kasih yang murni dan hati yang bersih,sehingga pelayanan kita adalah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan demi hormat serta kemuliaanNya. 

**Dan jangan lupa, pelayanan yang terbaik adalah ketika kita bersedia mendengar dan melakukan firman Tuhan dengan penuh kasih. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

No comments:

Post a Comment