"MERANGKUL YANG TERBUANG"

NAS: 2 Samuel 14:1-20

Saudara-saudara!

Setelah tiga tahun berpisah dengan Absalom, Daud rupanya sangat merindukan kehadiran anaknya tersebut. Namun kerinduannya itu tidak di sertai dengan tindakan, mungkin karena gengsi atau malu dengan kejadian yang telah dialami beberapa tahun sebelumnya. Melihat akan hal itu Yoab merasa tersentuh hatinya untuk menjalinkan kembali hubungan antara anak dan ayah tersebut, dan caranya ialah Yoab memanggil seorang perempuan dari Tekoa yang terkenal dengan kebijakannya. Alhasil, dengan perkataan-perkataan yang keluar dari mulut perempuan itu maka Daudpun dapat dibujuk dan mengijinkan Absalom pulang ke Yerusalem.

Berdasarkan nas hari ini, yang membuat Daud mengabulkan permintaan perempuan tersebut adalah di ayat yang ke-14b: "Tetapi Allah tidak mengambil nyawa orang, melainkan Ia merancang supaya seorang yang terbuang jangan tinggal terbuang dari pada-Nya." Akibatnya, Daud tidak bisa berkelit dan menolak permintaan perempuan Tekoa tersebut, sebab katanya " Allah mengasihi yang terbuang, begitupun kiranya dengan manusia, ia harus mengasihi yang terbuang dan menarik orang tersebut dari keterbuangan, sehingga ia mendapatkan tempat yang semestinya.

Saya mau katakan kepada kita, bahwa apa yang disampaikan perempuan ini sangat luar biasa dan inilah yang menjadi perhatian bagi umat Allah yang kiranya diaplikasikan dalam hidup kekristenan kita, yaitu supaya "Peduli Kepada Orang-orang Terbuang." Nah, pertanyaannya adalah siapakah orang-orang terbuang tersebut? Saudaraku! Pada masa kini ada banyak orang yang terbuang. Mereka adalah; orang yang penyakitan, orang yang berstatus rendah di masyarakat, orang yang hidup dalam keberdosaan, orang dikucilkan,dst-nya.

Penyakit kita saat ini adalah kurang menghargai keberadaan mereka, kita suka memojokkan mereka, menghakimi, menghujat, mendirikan tembok pemisah, mengisolasi mereka,dsb-nya. Nah, jika hal demikian memang dilakukan oleh kita, inikah yang namanya pengikut Yesus? Pengikut Yesus yang telah diajarkan tentang kasih kepada sesama manusia? Ingat! Jangan mengatakan pengikut Yesus jika kita suka memandang sebelah mata kepada orang lain! Jangan mengatakan diri ini anak Allah jika tidak menghargai orang lain, mengapa? Sebab Allah adalah kasih dan setiap manusia berharga di matanya. Siapapun dia, entah pelacur, pendosa, miskin atau kaya, hamba atau tuan semua berharga dihadapanNya. Jadi stop untuk membuang orang-orang yang mungkin tidak berkenan ditengah kehidupan kita!!

Karena itu di kesempatan ini saya membagi dua perenungan sebagai dasar hidup kekristenan kita, yaitu:

"RENUNGAN BAGI YANG MEMBUANG"

Sekarang apa yang perlu dilakukan kepada orang-orang yang dicap sebagai orang terbuang tersebut? Selaku umat ciptaaan Allah maka hal yang perlu kita lakukan adalah;

1). Memberikan pengampunan dan tempat kepada mereka untuk memperbaiki diri, seperti Daud yang mengampuni Absalom dan mengijinkan ia pulang ke Yerusalem.

2). Menjalin dan membangun relasi terhadap mereka yang terbuang, supaya mereka memperoleh semangat untuk hidup dan berkarya serta memunculkan sikap optimis yang membawa mereka ke arah hidup yang bertransformasi.

3). Tuhan Yesus telah mengorbankan diriNya untuk pengampunan atas dosa kita. Sangatlah lucu jika kita tidak mengampuni kesalahan orang lain. Ya! Saling mengampuni menjadi gaya hidup kita.

4). Memiliki Sikap Peduli. Peduli adalah suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan terhadap masalah orang lain. Makanya selaku pribadi kristen harus peduli dengan sekitar, dengan mewujudkan kasih yang nyata dalam masyarakat, tanpa diskriminasi, karena dimata Tuhan kita semua sama,

"RENUNGAN BAGI YANG MERASA TERBUANG"

1). Walaupun orang menganggap saudara sampah tapi Yesus ingin memungut saudara, sebab Yesus adalah seorang pemulung. Ibarat seorang pemulung, Yesus mengambil dan memilih sampah-sampah yang dapat didaur ulang. Dia pun mengambil kita untuk mengembalikan gambar Bapa-Nya yang sudah rusak oleh karena dosa kita. Seperti bejana di tangan Sang penjunan, Dia-pun akan memproses kita dan itu mungkin menyakitkan bagi daging kita. Tetapi apabila bejana sudah jadi, maka sungguh akan berharga nilainya. Yesus hanya butuh hati yang mau taat dan rela dibentuk untuk menjadi bejana yang indah di mataNya.

Dia memungut sampah-sampah seperti saudara dan saya, menjadikan kita anak-anakNya, hidup baru bersama Dia, dan bahkan menjadikan kita pewaris kerajaan Allah.

2). Jangan biarkan pengorbanan Kristus menjadi sia-sia dengan menghancurkan hidup ini dengan hal-hal yang tidak penting. Bila kita menyadari bahwa kita adalah orang-orang yang sudah ditebus oleh darah Kristus yang begitu mahal, sudah sepatutnya kita mengerti bahwa betapa berharganya kehidupan ini. Hargai hidup saudara dengan berpikir dan melakukan hal-hal yang memberkati agar dunia ini menjadi lebih hidup dan bermakna! Jangan menyalibkan Kristus untuk kedua kalinya dengan melakukan hal yang sia-sia.

Akhirnya, biarlah lewat firman ini, kita semakin mengetahui tanggung jawab kekristenan kita. Baik yang membuang atau yang merasa terbuang. Ingat! Dulunya kitapun adalah orang-orang terbuang, akan tetapi Yesus telah menarik kita dari pembuangan tersebut. Dia telah memulihkan kita. Sebab itu manfaatkan kehidupan ini dengan sebijaksana mungkin. Hargai orang lain, bangun kembali relasi yang pincang (baik relasi antara orang tua dan anak, antar tetangga, antar saudara dan orang-orang terdekat kita). Amin.