Wednesday, August 8, 2012

"KRISTEN FORMALITAS" VS "KRISTEN BERKUALITAS"


NAS: MATIUS 5:17-26

Saudara-saudara, orang Farisi dan ahli Taurat pada masa lalu dikenal sebagai pemuka agama yang terpandang dan dianggap sangat bersih dan rohani. Saking bersihnya, mereka pun dipercaya banyak orang berhak mengambil keputusan-keputusan mana yang halal dan haram, mana yang boleh dan tidak, mana yang baik dan buruk, atau kapan harus menghakimi hingga mengambil nyawa orang lain. Mereka hafal sekali hukum Taurat dan seringkali tampil lengkap dengan atribut lengkap agar tampil beda dari manusia-manusia “berdosa” di luar kelompok mereka. Namun apa yang mereka lakukan sesungguhnya hanyalah sebatas fisik saja tanpa disertai motivasi yang benar. Mereka terlihat seolah mengerti agama tetapi sebenarnya perilaku mereka sama sekali tidak mencerminkan apa yang mereka ketahui bahkan hafalkan.

Hari-hari inipun orang-orang percaya banyak yang menunjukkan sikap bertolak belakang dalam berbagai rupa. Pas waktu beribadah berlaku seolah sangat rohani dan suci, pintar mengutip firman Tuhan, bibir penuh berkat ketika bersalaman dengan orang lain (misal; haleluya, Puji Tuhan,dst), tetapi begitu ibadah selesai, sikap itu pun kemudian berakhir. Karenanya tidak salah jika di dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa satu dari empat orang yang menyatakan diri sebagai Kristen ternyata hanya kristen Formalitas. Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa satu dari empat orang yang menyebut diri sebagai Kristen mengaku jika mereka tidak hidup sesuai dengan ajaran Kristus.
Cik,,,cik,,,cik,,,kalau menurut saya sih lebih dari satu!

Jikalau demikian adakah perbedaan antara gaya hidup Kristen dan dunia? Seharusnya ada. Dan kalau tidak ada perbedaan gaya hidup dengan dunia ini maka kita akan dicap sama seperti ahli taurat dan orang farisi. "Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." (Matius 5:20). Dari pernyataan Yesus ini, nyata-nyata menganjurkan kepada kita agar jangan seperti mereka (dunia). Artinya, KRISTEN harus mempunyai LIFE STYLE yang seperti Yesus, bukan life style-nya farisi/ahli taurat yang beragama HANYA FORMALITAS saja.

Saudaraku, saat ini saya mau tegaskan bahwa Yesus tidak ingin kita menjadi pengikutNya yang asal-asalan atau kristen-kristenan. Contoh: mengaku Kristen, tetapi jarang ibadah (ibadah hanya ketika natal saja alias sekali setahun). Ngomongnya hebat tapi no action,dst.
Pertanyaannya, apa sih sebenarnya yang Yesus mau kita lakukan sekarang ini? Yesus tidak ingin kita dicap sebagai KRISTEN FORMALITAS tapi Ia ingin kita menjadi KRISTEN YANG BERKUALITAS!! Karenanya, supaya kita tidak dicap sebagai Kristen Formalitas maka kita harus mempunyai life style yang berbeda dari dunia, yaitu :

1. Menjadi pribadi Kristen yang saleh, bukan munafik

Kesalehan merupakan proses yang terus berlangsung semenjak kita percaya kepada Tuhan Yesus hingga akhir hayat kita. Kesalehan dimulai dari hati dan pikiran yang diperbarui, yang muncul dalam karakter, perbuatan, dan perkataan. Kesalehan itu suatu integritas, suatu kesatuan antara pikiran, perbuatan, dan perkataan. Kesalehan itu suatu bentuk ibadah dalam kehidupan sehari-hari, suatu bentuk takut akan Tuhan. Kesalehan berarti berani memiliki prinsip yang tegas untuk melakukan kebenaran saja, tanpa kompromi, meskipun dunia menuntut kita melakukan yang sebaliknya. Kesalehan bukan hanya milik pendeta, penatua dan diakon, tetapi dimiliki oleh setiap orang percaya.

2). Menjadi pribadi Kristen yang peduli

Kita tahu bahwa Yesus datang dan mencari orang-orang berdosa, terbuang, dipenjara, miskin, dan sakit. Dia mendatangi kelompok orang yang tidak diperhatikan bahkan dikucilkan. Dia mendatangi para murid yang sedang menghadapi badai. Dia memberikan air hidup kepada seorang wanita Samaria yang membutuhkan lebih dari air sumur. Ya! Kepedulian selalu diikuti dan ditandai dengan kerelaan dan tindakan memberi. Tuhan Yesus memberikan hidup-Nya sendiri sebagai pemberian tertinggi. Pemberian bisa juga meliputi waktu, tenaga, perhatian, semangat, dan uang, tergantung pada kebutuhan orang-orang yang kita pedulikan. Dengan demikian sebenarnya tidak ada orang yang tidak bisa memberi. Orang mungkin tidak memiliki uang, tetapi pasti punya waktu.

3). Menjadi pribadi yang selalu Mengimplementasikan Firman Tuhan.

Saudara!! Firman bukan hanya untuk diketahui atau untuk menambah wawasan saja, tapi firman harus diimplementasikan dalam keseharian. Dan sangatlah percuma apabila semua yang sudah diketahui, dikenal, dimengerti dan dipahami itu tidak dilakukan, maka pengetahuan tinggallah pengetahuan, pengenalan tinggallah pengenalan, pengertian tinggallah pengertian, dan pemahaman tinggallah pemahaman, dan firman akan menjadi sesuatu yang basi. 

Perlu saya tekankan bahwa selagi firman itu belum diterapkan, maka sehebat apapun semua itu tidak berguna sama sekali. Oleh sebab itu Tuhan Yesus mengibaratkannya dengan orang yang membangun di atas pasir. Selengkap apapun bahan rumah yang sudah dikumpulkan, atau bagaimanapun kualitas bahan rumah tersebut, jika semua itu didirikan di atas pasir, percuma saja. Sebab bangunan rumah itu akan runtuh. Jadi jangan heran bila kita seringkali tidak merasakan atau tidak mengalami kebenaran kuasa firman Tuhan jika firman Tuhan itu sebatas diketahui saja, namun tidak dikerjakan.

4). Menjadi Pribadi Kristen yang Misioner.

Sebagaimana yang kita ketahui, gaya hidup Tuhan Yesus adalah suka mengajar tentang Kerajaan Allah, dan Tuhan Yesus memilih meninggalkan surga untuk tinggal di dalam kita, dan merupakan kerinduan Tuhan supaya kita semakin intim dengan Dia. Dan bila Yesus ada di dalam kita, maka sebagai pengikutnya kita akan memiliki gaya hidup yang sama dengan Yesus, yaitu suka mengajar orang lain. Nah, jika kita disebut sebagai Kristen yang misioner maka hidup ini adalah sebagai sarana yang Allah pakai untuk menyebarkan berita keselamatan di dalam Kristus. Dia memandang orang-orang di sekitarnya, sekolahnya, tempatnya bekerja sebagai tempat pelayanan agar orang-orang itu mengenal Kristus melalui hidupnya. Dia memberitakan/mengajarkan Injil kepada orang-orang yang dia kenal. Sebab itu biarlah kita selalu mengeluarkan perkataan Firman Tuhan di manapun kita berada, kepada setiap orang yang kita jumpai.

KESIMPULAN:
Kekristenan yang benar adalah yang selalu mengalami pertumbuhan, bukan statis atau terus kerdil secara rohani. Ia akan terus bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan, yaitu dengan belajar dan senantiasa merenungkan melakukan kebenaran firmanNya sehingga imannya semakin diperbaharui setiap hari. Inilah kekristenan ang berkenan dan dikehendaki oleh Tuhan! Kita menyadari bahwa sebagai orang Kristen kita memiliki tanggung jawab yang tidak mudah, karena sebagai pengikut Kristus hidup kita juga harus mencerminkan Kristus dan meneladaniNya. Jika tidak, kita belum layak disebut sebagai orang Kristen yang sejati, karena itu semua tindakan dan perbuatan kita haruslah sesuai dengan firman Tuhan. Inilah yang dikehendaki Tuhan, "supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia," (Filipi 2:15). MARI MULAI SAAT INI KITA BERKOMITMEN UNTUK MENJADI KRISTEN YANG BERKUALITAS DAN BUKAN KRISTEN FORMALITAS.

1 comment:

  1. Look at the way my pal Wesley Virgin's autobiography launches in this SHOCKING AND CONTROVERSIAL video.

    Wesley was in the army-and soon after leaving-he revealed hidden, "self mind control" secrets that the CIA and others used to get whatever they want.

    These are the same methods tons of famous people (especially those who "became famous out of nowhere") and top business people used to become wealthy and successful.

    You probably know how you use only 10% of your brain.

    That's really because most of your brainpower is UNCONSCIOUS.

    Maybe this thought has even taken place INSIDE your very own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head about seven years ago, while driving an unlicensed, beat-up bucket of a car with a suspended driver's license and $3.20 in his pocket.

    "I'm very fed up with going through life check to check! When will I finally make it?"

    You've been a part of those those types of thoughts, isn't it right?

    Your success story is going to happen. All you need is to believe in YOURSELF.

    CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS

    ReplyDelete