Monday, July 16, 2012

"BE A BLESSING TO THE WORLD"


Nast : Lukas 24:50-53

Saudara-saudara, kehilangan adalah hal yang sangat menyedihkan, apalagi kehilangan orang yang dikasihi. Saat orang yang dikasihi tidak lagi bersama, rasanya hidup menjadi sepi. Kesepian itu sering menjadikan banyak orang sedih, kehilangan kepercayaan diri dan tidak dapat berbuat apa-apa karena merasa tidak ada yang mendampinginya lagi. Bagaimana dengan para murid saat mereka ditinggalkan Tuhan Yesus untuk kembali ke surga? Apakah kesedihan membuat mereka kehilangan kepercayaan diri dan tidak dapat berbuat apa-apa karena tidak ada yang mendampingi lagi? Melalui kisah kenaikan Tuhan Yesus ke surga ini, kita diajak memahami bahwa Tuhan tetap mendukung mereka, sekalipun tidak hadir secara fisik bersama mereka. 
Saudara-saudara, peristiwa kenaikan Tuhan Yesus dalam Injil Lukas dikisahkan setelah Tuhan Yesus yang bangkit itu beberapa kali menjumpai murid-murid-Nya. Setelah perjumpaan-perjumpaan itu, Tuhan Yesus mengajak mereka ke sebuah tempat bernama Betania. Arti nama Betania adalah: rumah orang miskin. Arti nama ini juga menunjuk keadaan orang-orang Betania pada saat itu yang miskin, lemah, tidak berdaya. Keadaan itulah yang membuat wilayah ini menjadi wilayah yang terpencil, keberadaannya tidak diperhatikan. Tetapi di tempat itu Tuhan Yesus mengajak para murid untuk menyatakan diri-Nya dengan naik ke surga di hadapan murid-murid-Nya. Di tempat yang terpencil dan asing itu, Tuhan Yesus menyatakan berkat-Nya kepada murid-murid-Nya. 
Dalam kamus bahasa Indonesia memberkati berarti ; ‘mendatangkan kebaikan” dan “keselamatan”. Dan dalam Alkitab untuk kata “memberkati” itu adalah: euligein yang berarti "kata-kata baik" yang memberikan kekuatan, penghiburan, pengharapan dan penyertaan Tuhan Yesus. Rupanya hal itulah yang dengan sengaja diberikan oleh Tuhan Yesus mengingat sebentar lagi Ia tidak akan bersama dengan para murid secara fisik. Kata-kata baik itu pula yang menjadikan para murid hidup dalam kesetiaan pada Tuhan dan bertekun menjalankan perutusan mereka. 
Kata-kata baik dari Tuhan Yesus membuat mereka berani kembali ke Yerusalem sekalipun di kota ini mereka akan berjumpa dengan orang-orang yang membenci Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya. Nah, keyakinan akan penyertaan Tuhan-lah yang membuat mereka hidup sehati untuk memuliakan nama Tuhan. Betania, tempat yang terpencil, sepi dan diasingkan itu memberi inspirasi pada para murid bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Apapun keadaan para murid, Tuhan selalu menyertai dengan berkat sepanjang hari. 
Berdasarkan penjelasan di atas, sekarang apa tugas kita selaku murid-murid Yesus? Tugas kita saat ini adalah menjadi berkat bagi mereka yang miskin, lemah dan tak berdaya sehingga pada akhirnya merekapun boleh merasakan kesukacitaan.
Kita menyadari, kebanyakan gereja hari-hari ini mengarahkan umat Kristen hanya bagaimana cara masuk Sorga sebagai pusat iman mereka, dan melupakan pentingnya menerapkan iman mereka dalam kehidupan sehari-hari. Seharusnya orang-orang Kristen harus menjadi agen-agen Kerajaan Allah yang membawa perubahan di bumi ini. "Kerajaan Allah adalah tentang Kerajaan Allah yang dinyatakan di bumi ini. Ini bukan rencana untuk memobilisasi orang ke atas atau bagaimana kita bisa sampai ke Sorga tetapi bagaimana Kerajaan Allah datang dan turun di bumi ini (atau dalam bahasa teologinya “menarik Sorga atau Kerajaan Allah ke bumi”). Karenanya, orang-orang Kristen sangat berperan dalam mendatangkan Kerajaan Allah di bumi ini dengan menjadi lengan, tangan, kaki, dan wajah' yang tersenyum kepada dunia ini.
Sekarang sudah bukan zamannya lagi gereja hanya sibuk menjalankan rutinitas agamawinya tanpa mempedulikan keadaan di sekitarnya. Bukan lagi zamannya gereja hanya mengurusi jumlah jemaat, besarnya gedung gereja, dan model liturgi apa yang digunakan. Gereja dipanggil untuk diutus ke dalam dunia, menjadi garam dan terang dunia. 
Saudara-saudara, sekarang adalah masanya bagi orang-orang percaya untuk menjalankan tugasnya di dunia ini, yaitu menjadi alat dalam menghadirkan Kerajaan Allah di bumi ini. Menghadirkan Kerajaan Allah berarti bahwa orang-orang percaya harus memberikan dampak yang positif bagi dunia di mana Gereja berada. Gereja/orang percaya harus bisa menjadi berkat serta menjawab persoalan-persoalan yang ada di dalam masyarakatnya. Persoalan ketidakadilan, kemiskinan, dan penderitaan, merupakan tanggung jawab kita bersama, yang sebagai alat Kerajaan Allah di bumi. Tuhan Yesus telah memberkati kita, karenanya kitapun harus menjadi berkat bagi orang-orang yang ada di sekitar kita. God Bless Us.
<

No comments:

Post a Comment