Thursday, October 11, 2012

"ALLAH BERFIRMAN DENGAN BERBAGAI CARA"


Nas: Ayub 33:14-33

Saudaraku! Dalam firman kita hari ini Elihu mengajak Ayub untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan tentang cara Allah berkomunikasi dengan umat-Nya, termasuk melalui mimpi dan penglihatan serta melalui penderitaan dan penyakit (33:14-30). Menurut elihu, Allah menggunakan mimpi dan sakit penyakit untuk mengingatkan pendosa dan memaksa mereka ke jalan yang benar. (14-22) Dan juga perantara sorgawi yang membantu pendosa untuk bertobat (23). 



Stetament elihu ini adalah sebagai bahan pemikiran bagi ayub dan kita saat ini, bahwa jikalau kita mengalami sesuatu dalam hidup yang kita jalani sekarang ini, maka kita perlu bertanya apakah ini merupakan teguran Tuhan atau ini merupakan ujian Tuhan bagi kita. Sehingga dengan demikian mindset kita tetap terarah pada rancangan Tuhan. Namun yang pasti suka-duka-masalah akan selalu membayangi dan menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Lewat hal-hal seperti inilah Allah secara tidak langsung menyampaikan firmanNya. Kita mungkin bertanya, apa sih tujuan Tuhan mengingatkan kita dengan cara yang mungkin tidak semestinya (dalam pemikiran kita manusia)? Ya! Inilah Tuhan, terkadang Ia berkomunikasi dengan umatNya dengan berbagai macam cara yang mungkin di luar batas pemikiran kita.


Saudaraku! Dalam hidup ini, kadang-kadang Tuhan menggunakan pengalaman-pengalaman menyakitkan, seperti kegagalan, rasa sakit, kemiskinan, kesulitan, musibah, bencana dan berbagai pengalaman menyakitkan lainnya untuk menarik perhatian manusia agar mau mendongak keatas mengingat-Nya. Pengalaman menyakitkan itu untuk menarik perhatian kita agar mau menengadahkan wajah kepada-Nya, mengakui kebesaran-Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya. Dengan demikian, kesulitan dan pengalaman-pengalaman menyakitkan yang kadang kala diterima manusia, hendaknya diterima sebagai peringatan dari Tuhan untuk menarik perhatian kita. Hendaknya hal itu membuat kita semakin mempererat hubungan dengan Allah. Hendaknya hal itu mengajarkan kita untuk mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah dan hendaknya hal itu menyadarkan kita bahwa selama ini kita adalah makhluk-Nya yang sangat lemah dan tidak berdaya.
Nah, dengan keadaan manusia yang demikian, apalagi dimasa sekarang ini dengan segala masalah yang serba kompleks atas manusia tersebut, maka Tuhan ingin memakai kita untuk untuk menjadi perpanjangan tanganNya dalam menyampaikan firmanNya.



Saudaraku! Saya ingin mengingatkan kita kembali, bahwa sekarang ini Tuhan ingin supaya kita manjadi alat pengatara untuk mengkomunikasikan firmanNya dengan pola zaman ini. Pertanyaannya adalah bagaimana cara mengkomunikasikan Firman Allah kepada umatNya? Apakah dengan mengobral "wah saya punya penglihatan (padahal penglihatan palsu)!" Apakah dengan mengatakan "wah saya menerima bisikan dari Tuhan (padahal itu bisikan kedagingan senditi untuk memperdaya jemaat)!" Atau dengan kesaksian Palsu yang dibuat-buat supaya keren? Atau dengan berkata-kata dengan kalimat yang nggak jelas (katanya bahasa roh tapi dibuat-buat)! Atau dengan mengkultuskan diri dan berkata "Aku adalah Alfa dan Omega/dikuasai Roh kudus? Biar Waaoouuu gitu!!


Saudara! Kita mungkin tidak seperti pola di atas, lalu bagaimana? Di zaman sekarang ini, gereja yang sebagai tanda dan sarana komunikasi Allah dengan manusia seharusnya dapat menggunakan sarana teknologi untuk menciptakan “manusia baru”. Ya! Kita diharapkan dapat hadir di dalam dunia komunikasi digital dalam memberikan kesaksian terhadap Sabda Tuhan, kita ditantang untuk mewartakan Sabda Tuhan dengan melayani generasi masa kini yang dekat dengan sumber-sumber audiovisual misalnya; video, gambar animasi, facebook, blog, website, di samping cara-cara tradisional, ini dapat membuat pandangan luar kita untuk berdialog, berevangelisasi dan berkatekese.


Akhirnya, melalui renungan ini, saya mengajak saudara-saudara yang mungkin sedang mengalami sakit penyakit, penderitaan, masalah hidup/keluarga atau pekerjaan untuk selalu berjalan dalam rancangan Allah. Kitapun harus bertanya dalam diri pribadi: apakah kejadian selama ini oleh karena dosa kita? Jika oleh dosa, maka mohon ampun dan bertobatlah! Atau mungkin oleh ujian daripada Allah? Jika iya, mohon diberikan kekuatan agar kita sanggup menjalani setiap tantangan tersebut. Ingat, Allah akan selalu menyampaikan firmanNya lewat pengalaman hidup kita (baik susah maupun senang, sehat ataupun sakit,dst). Ia-pun mempercayakan hamba-hambaNya untuk dapat mengkomunikasikan firmanNya kepada umat-umatNya dengan khotbah, nasehat, teguran, pastoral dan teknologi. IMANUEL.

1 comment:

  1. As stated by Stanford Medical, It's really the ONLY reason women in this country live 10 years more and weigh 42 pounds lighter than we do.

    (And realistically, it is not about genetics or some secret-exercise and EVERYTHING about "HOW" they are eating.)

    P.S, I said "HOW", not "WHAT"...

    Click this link to determine if this easy test can help you release your true weight loss potential

    ReplyDelete