Wednesday, August 8, 2012

"KONFLIK? BERESKAN SEGERA!"


NAS: 2 SAMUEL 13:23-39

Saudara-saudara, untuk mengatar kita pada pintu gerbang firman hari ini, saya ingin memposisikan kita semua sebagai pribadi yang bernama Absalom. Mengapa demikian? Supaya dengan demikian kita dapat mengerti bagaimana perasaannya Absalom dalam konteks nas ini. 

Sebagaimana yang kita ketahui, di ayat (1-22) sebelumnya adik Absalom yang bernama Tamar diperkosa oleh Amnon. Ya, diperkosa! Nah, sekarang bayangkan! Jika yang diperkosa itu adalah adik saudara, bagaimana perasaan dan respon saudara? Saya yakin sebagian besar dari kita akan merasa malu, sangat marah, dendam dan kalau bisa memukul serta membunuh orang tersebut. 

Nah, inilah yang dirasakan oleh Absalom. Dia sangat marah dan kecewa terhadap Amnon yang telah memperkosa adiknya dan pula yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya tersebut. Dan walaupun kejadian itu telah terlewati selama dua tahun, ternyata Absalom masih memendam amarahnya dan inilah yang kita kenal dengan istilah DENDAM. Sehingga ujung dari dendam tersebut mengakibatkan terbunuhnya si Amnon. Pembunuhan ini adalah rancangan dari Absalom yang dikuasai oleh Dendam Kesumat.

Saudaraku! Mengapa kejadian ini harus terjadi? Bukankan ada 2 tahun sebelumnya untuk menyesaikan masalah tersebut? Misalnya, dengan penyelesaian secara kekeluargaan (apalagi mereka satu keluarga), atau Daud yang mempunyai otoritas saat itu segera mengawinkan Amnon dan Tamar untuk menjadi suami-isteri,dst.

Kalau kita menganalisa nas ini secara teliti, kita akan melihat bahwa Daud selaku orang tua membiarkan masalah ini berlarut-larut. Mestinya sejak awal kejadian antara Tamar dan Amnon, Daud sudah bertindak yaitu untuk segera membereskan masalah tersebut. Namun, Daud menganggap remeh masalah yang besar ini. Pantas saja Absalom memendam rasa dendam kepada si Amnon. Sebab tidak ada penyelesaian antara mereka. Dan akibatnya, Daud harus kehilangan Amnon, ia berserta pegawai kerajaan berdukacita. Inilah yang dinamakan Nasi Telah Menjadi Bubur. 

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan! Dalam hidup ini tentunya kita tidak pernah lepas dari pada masalah. Misalnya masalah kita dengan tetangga, anak buah atau bos kita, teman atau sahabat, masalah dengan suami atau isteri maupun anak kita,dst. Sehingga dengan ada masalah itu kita menjadi pribadi yang pemarah dan mungkin karena amarah itu dipendam maka pada suatu saat ia akan menjadi bom yang mempunyai efek menghancurkan, menghancurkan hidup orang lain dan masa depan diri.

Belajar dari kisah nas ini, maka masalah yang ada dalam hidup ini hendaklah dibereskan dengan segera, mengapa? Tujuannya adalah untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, seperti ; dendam, kekerasan bahkan pembunuhan. 

Sekarang strategi apa saja yang perlu kita lakukan untuk menyelesaikan konflik atau masalah yang terjadi? Misalnya; di kantor, keluarga, masyarakat, komunitas, dst. Ada 2 manajemen yang kiranya menjadi bahan bagi kita dalam menyelesaikan Konflik tersebut, yaitu: 

A. MANAJEMEN KONFLIK

Mengutip pendapat dari "Wijono" untuk mengatasi konflik dalam diri individu, maka diperlukan paling tidak tiga strategi yaitu:

1) Strategi Kalah-Kalah 

Beorientasi pada dua individu atau kelompok yang sama-sama kalah. Biasanya individu atau kelompok yang bertikai mengambil jalan tengah (berkompromi) atau membayar sekelompok orang yang terlibat dalam konflik atau menggunakan jasa orang atau kelompok ketiga sebagai penengah.

Dalam strategi kalah-kalah, konflik bisa diselesaikan dengan cara melibatkan pihak ketiga bila perundingan mengalami jalan buntu. Maka pihak ketiga diundang untuk campur tangan oleh pihak-pihak yang berselisih atau barangkali bertindak atas kemauannya sendiri. 

Ada dua tipe utama dalam campur tangan pihak ketiga yaitu:

a. Arbitrasi

Arbitrasi merupakan prosedur di mana pihak ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga bertindak sebagai hakim dan penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian yang mengikat.

b. Mediasi

Mediasi dipergunakan oleh Mediator untuk menyelesaikan konflik tidak seperti yang diselesaikan oleh abriator, karena seorang mediator tidak mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak-pihak yang bertikai dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat.

2) Strategi Menang-Kalah 

Dalam strategi saya menang anda kalah (win lose strategy), menekankan adanya salah satu pihak yang sedang konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.
Beberapa cara yang digunakan untuk menyelesaikan konflik dengan win-lose strategy, dapat melalui:

a. Penarikan diri, yaitu proses penyelesaian konflik antara dua atau lebih pihak yang kurang puas sebagai akibat dari ketergantungan tugas.

b. Taktik-taktik penghalusan dan damai, yaitu dengan melakukan tindakan perdamaian dengan pihak lawan untuk menghindari terjadinya konfrontasi terhadap perbedaan dan kekaburan dalam batas-batas bidang kerja.

c. Bujukan, yaitu dengan membujuk pihak lain untuk mengubah posisinya untuk mempertimbangkan informasi-informasi faktual yang relevan dengan konflik, karena adanya rintangan komunikasi.

d. Taktik paksaan dan penekanan, yaitu menggunakan kekuasaan formal dengan menunjukkan kekuatan (power) melalui sikap otoriter karena dipengaruhi oleh sifat-sifat individu.

e. Taktik-taktik yang berorientasi pada tawar-menawar dan pertukaran persetujuan sehingga tercapai suatu kompromi yang dapat diterima oleh dua belah pihak, untuk menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan secara optimal bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

3) Strategi Menang-Menang 

Penyelesaian yang dipandang manusiawi, karena menggunakan segala pengetahuan, sikap dan keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa dihargai, menciptakan suasana kondusif dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya penyelesaian konflik. Jadi strategi ini menolong memecahkan masalah pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya sekedar memojokkan orang. (Kutipan)

B. MANAJEMEN ALKITABIAH

1). Ulangan 20:10 mencatat: "Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka haruslah engkau menawarkan perdamaian kepadanya." Ya! Harus ada penawaran untuk perdamaian. Ini menunjukkan keseriusan kita untuk menyelesaikan masalah tersebut, sehingga tidak menyebabkan korban di antara kedua belah pihak.

2). Lukas 12:57-58 mencatat: "Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara."

Berarti adanya suatu inisiatif untuk segera berdamai dengan pihak lain. Keistimewaan dari inisiatif ini sendiri yaitu mampu mencermati kreasi Tuhan, selanjutnya menjadikan bahan renungan atau kreatifitas berpikir dalam semua waktu dan tempat untuk menanggapi sesuatu.

3). Efesus 4:26 mencatat: Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu."
Apa yang tercatat dalam nas ini memang benar. Kemarahan jika dipendam dalam hati ini, maka kemarahan itu akan membawa kita kepada dosa berantai, misalnya: Merancang kejahatan, menyakiti, memfitnah, mematikan orang,dll. 

Jadi kendalikan amarah atau rasa marah dalam hati kita dengan segera melupakan apa yang membuat kita marah. Ingat! Kalau kita suka marah, maka penyakit akan menyerang kita. Sakit kepala, tekanan darah naik akhirnya stroke bahkan KO alias pergi untuk selama-selamanya ke akhirat, entah neraka atau sorga. Sebab itu pintar-pintarlah mengendalikan diri. Sebab kemarahan malah akan menambah masalah.

4). 2 Korintus 5:19 mencatat: "Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami."

Nas ini mengingatkan kita bahwa kehadiran Yesus ke dunia adalah sebagai mediator dalam menjalin kembali relasi antara Allah dengan manusia sehingga manusiapun terbebas dari dosa. Dan sekarang mediator bagi kita adalah Hamba Tuhan, Penatua/Diakon, Tua-tua jemaat, dan orang percaya yang berhikmat.

Kesimpulan:
Saudaraku! Dari uraian firman kita hari ini, mengingatkan kita untuk tidak menunda-nunda dalam membereskan konflik atau masalah dalam hidup ini. Jika saat ini masih ada masalah atau konflik keluarga, pekerjaan, antar saudara, antar teman/sahabat yang masih menyelimuti kita, maka dengan kerendahan hati saya mengajak, mari segera bereskan, sebelum terlambat. Sebab masalah/konflik akan bisa membawa virus yang mematikan bagi kita dan iblis akan menari-nari dan terbahak-bahak melihat kejatuhan kita.

RENUNGKAN: 
*Lukas 6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
*Amsal 16:6 Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan. #Semoga Bermanfaat#

1 comment:

  1. Did you know there is a 12 word sentence you can tell your partner... that will trigger intense emotions of love and impulsive attractiveness to you buried within his chest?

    Because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, admire and look after you with his entire heart...

    12 Words Will Trigger A Man's Love Impulse

    This impulse is so built-in to a man's brain that it will make him try better than ever before to build your relationship stronger.

    As a matter of fact, fueling this mighty impulse is absolutely important to getting the best possible relationship with your man that the instance you send your man one of the "Secret Signals"...

    ...You'll instantly find him open his heart and soul to you in such a way he's never expressed before and he will identify you as the only woman in the world who has ever truly fascinated him.

    ReplyDelete