WHO WANT'S TO BE A WINNER??
NAS : 2 Samuel 5:17-25
(Senin, 16 Juli 2012)
Saudara-saudara, selaku orang-orang beriman, kita percaya bahwa Tuhan
selalu mendengar saat kita berteriak minta tolong, dan Tuhan selalu
menolong dengan caraNya yang ajaib.
Di dalam firman kita hari ini,
Daud mendapatkan kasih karunia Allah yang begitu luar biasa, yaitu
kemenangan dalam peperangan atas filistin.
Kita mungkin
bertanya, apa sih rahasianya sehingga Daud memperoleh kemenangan demi
kemenangan dalam peperangan tersebut! Oleh sebab itu, saat ini saya
ingin mengajak kita untuk mempelajari rahasia dari keberhasilan Daud.
Adapun Rahasia kemenangan Daud adalah sebagai berikut;
1. Daud bertanya kepada Tuhan.
Meskipun memiliki keberanian dalam menghadapi orang Filistin, namun dia
tetap bertanya pada Tuhan boleh maju atau tidak. Dia berunding,
berkonsultasi, minta nasehat kepada Allah.
2. Menyenangkan Tuhan
Daud setelah mengalahkan orang Filistin, dia tidak mengadopsi ilah
orang Filistin. Buktinya,Daud membakar habis allah bangsa Filistin tidak
kompromi dengan berhala.
3. Memakai Caranya Tuhan
Dalam nas
ini Daud kembali bertanya kepada Tuhan……..Daud sudah pernah menang
melawan Filistin, tapi Daud tetap bertanya sama Tuhan, dia tidak memakai
keyakinannya sendiri dalam menghadapi musuh yang sama.
4. Taat kepada Tuhan
Daud berbuat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, ia tidak hanya
bertanya-tanya Tuhan tetapi dia juga mentaati semua jawaban Tuhan, ia
tidak mendikte Tuhan atau tawar-tawaran dengan Tuhan tapi ia taat mutlak
terhadap apa maunya Tuhan
Nah, dari uraian di atas,
mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita memploklamirkan diri ini
sebagai umat Allah, maka hendaklah saudara selalu mengandalkan
pimpinanNya.
Pertanyaannya, mengapa sekarang inipun kita memerlukan dan harus mengandalkan pimpinanNya Tuhan?
Alasannya adalah :
Pertama, Karena kita memang membutuhkanNya. Jalan hidup manusia adalah
tidak tetap, gelap, tanpa tujuan dan bengkak-bengkok. Jadi karena
mengalami itu semua, olehnya kita membutuhkan pimpinan Tuhan. Tanpa
Tuhan yang memimpin, mustahil kita dapat menemukan jalan yang tetap,
bertujuan dan tidak bengkak-bengkok.
Kedua, Hanya Tuhan yang
dapat memimpin kita. PimpinanNya dapat terjadi dan kita rasakan jika
kita mengikuti perintahNya. Dia adalah Allah yang sangat memperdulikan
kita. Dengan kasihNya Dia menjadikan diriNya sebagai pemimpin dalam
perjalanan (Yoh.14:6). Dan Dialah Allah yang memberi sukses dalam
perjalanan kita (Hos.7:11).
Ketiga, Kita tidak boleh bersandar
pada diri kita sendiri. Kemampuan dan kuasa manusia ada batasnya, karena
manusia adalah makhluk yang lemah (Maz.146:3). Olehnya kita harus
bersandar pada Tuhan karena Dialah yang memberi kekuatan kepada kita
untuk berjalan dalam mengisi kehidupan ini.
Saudara-saudara,
berapa banyak kita menyikapi segala hal dengan selalu bertanya kepada
Allah? Apakah setiap waktu dan atau sesekali saja? Daud memperlihatkan
keteladanan sikap kepada kita: selalu bertanya pada Allah, memakai mata
dan hati Allah dalam meresponi segala urusan. Dan hanya dengan cara
begitu kita bisa mengharapkan keberhasilan yang sama seperti Daud.
Akhirnya, dalam menghadapi pertarungan dunia ini, jangan pernah takut
dan gentar. Sebab, jika tidak ada orang yang mau menemani kita mendaki
tebing tinggi, Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk kita genggam. Jika
tidak ada orang yang mau bersama-sama kita menuruni lembah curam, Tuhan
menawarkan diri-Nya untuk bersama-sama kita menuruni lembah itu. Jika
ada begitu banyak orang yang mengepung kita dan siap mencelakakan kita,
maka TUHAN mengingatkan bahwa yang menyertai kita jauh lebih banyak dari
yang menyertai orang-orang itu.
INGAT: "Orang bodoh mengikuti jalannya sendiri namun orang bijak bertanya kepada Allah." Amin.
No comments:
Post a Comment