Sunday, July 15, 2012

"SEBUAH ANALOGI HAKIM-HAKIM MENJADI GEREJA YANG MISIONER"


NAS : Hakim-hakim 12:1-15

Saudara-saudara, dalam firman kita hari ini mencatat akan masa tugas dari Hakim-Hakim Kecil yaitu ;“Yefta yang memerintah sebagai hakim atas orang Isarel enam tahun lamanya”, Ebzan memerintah 7 tahun (Hakim-Hakim 12:9), Elon memerintah 10 tahun (Hakim-Hakim 12:11), dan Abdon memerintah delapan tahun(Hakim-Hakim 12:13).


Dari catatan masa jabatan hakim-hakim tersebut di atas, kita mungkin bertanya-bertanya, bagaimana munculnya hakim dan apa gerangan job description serta responsibility para hakim di tengah kehidupan bangsa Israel pada masa itu.

Saudara-saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, Hakim dalam kata Ibrani yaitu SYAFAT yang berarti seorang yang menegakkan keadilan dan kebenaran, menghukum orang yang bersalah dan membenarkan yang benar.
Hakim adalah seorang yang diangkat oleh Tuhan untuk memimpin umat-Nya agar hidup berpadanan dengan perintah-Nya dan melepaskan mereka dari penindasan musuh/ melepaskan mereka dari penjajah. Di aamping itu pula hakim bertugas untuk melindungi Israel.
Dan riwayat hakim-hakim meliputi periode setelah kematian Yosua dan pemunculan Samuel (1375 s/d 1050 S.M.). 

Jadi, tugas hakim-hakim apabila kita daftarkan adalah: 
1). Penegak keadilan dan kebenaran. (menghukum yang salah dan menyatakan kebenaran)
2). Memimpin umat untuk hidup dalam perintah Allah.
3). Melepaskan Israel dari penindasan.
4). Melindungi israel dari musuh dan melepaskan mereka dari penjajah.

Saudara-saudara, berdasarkan job description dan responsibility para hakim tersebut, maka dapat kita bayangkan bahwa tugas mereka sangatlah berat. Disamping melindungi dan melawan musuhnya israel, mereka juga haris menjaga spritualitas umat. Dan sebagaimana yang kita ketahui, Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk. Ketika ada hakim mereka mulai baik dalam perbuatan, namun ketika hakim mati, mereka hidup dalam kebejatan moral dan melanggar setiap perintah Allah. INTINYA, Israel selalu butuh dampingan atau pendamping spritual dalam membina kehidupan mereka, baik; sikap, perilaku, perkataan dan tindakan,dst.

Dari penjelasan di atas, apakah aplikasi nas bagi kita sekarang ini?
Saya ingin menganalogikan bahwa hakim pada masa kini adalah Gereja. Mengapa dianalogoka sebagai gereja? Sebab gereja mempunyai peranan yang penting di tengah-tengah kehidupan umat-umat Tuhan. 
Saudara, tidak bisa kita pungkiri, pada masa kini ada banyak gereja-gereja yang hanya melakukan ibadah seremonial saja tanpa memperhatikan hal-hal yang lain. Artinya gereja hanya sibuk dengan ibadah yang spektakuler, namun tidak menjamah kehidupan jemaat yang sesungguhnya, misal ; kurang memperhatikan orang-orang kecil yang diambil haknya- ditindas, kurang perhatian kepada mereka yang miskin, atau kurang tugas terhadap ajaran-ajaran yang akan bisa meruntuhkan iman serta menghancurkan persekutuan jemaatnya.
Sekarang jika hakim-hakim dianalogikan sebagai gereja, apa tugas gereja? Gereja harus membela anggotanya dari penindasan, kesusahan, melindungi dari ajaran yang tidak sehat, dan mendidik anggotanya untuk selalu hidup dalam perintah Allah. Ya, inilah yang dinamakan dengan "Gereja yang Misioner".

Saudara-saudara, “masa lalu adalah kenangan, masa kini adalah karunia dan masa depan adalah impian”. Mungkin tiada seorangpun yang dapat menyangkal kebenaran tersebut. Ketiga masa tersebut, mulai masa lalu, masa kini hingga masa depan, merupakan proses perjalanan hidup seorang manusia. Masa lalu, menjadi pijakan untuk menatap masa depan sambil mensyukuri karunia masa kini. 

Karenanya, selaku gereja misioner maka :

1). Gereja (anggota jenaatnya) yang sebagai saksi mengedepankan Amanat Agung,dan ini merupakan intisari dari sebuah Gereja yang Misioner. Tugas seorang saksi adalah mengalami kebenaran, menyatakan kebenaran, dan berdiri teguh diatas kebenaran. Dengan satu tujuan yaitu menyatakan bahwa Karya Kristus yang menebus umat manusia yang berdosa, merupakan sebuah kebutuhan yang utama dalam hidup manusia di dunia ini, dan bukan sebuah pilihan.

2). Warga gereja harus menjadi warga yang kristiani, yakni harus mampu berbuat baik kepada semua orang tanpa melihat latar belakang agama, suku dan ras. Selain itu, sebagai Kristen, warga gereja harus tampil menjadi figur terbaik dalam segala bidang. 

3). Gereja yang misioner adalah gereja yang melaksanakan tri tugas gereja yakni bersaksi, bersekutu dan melayani secara seimbang. Dan selain memikirkan kebutuhan jiwa jemaatnya, gereja juga harus mengupayakan kesejahteraan warganya. “Sejahtera gereja maka sejahteralah kota".

4). Gereja yang berorientasi pada Misi Allah yang bersifat holistik. Artinya, manusia berdosa bukan hanya butuh keselamatan kekal di sorga nanti, tetapi juga memerlukan kehidupan yang lebih baik secara ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan dan kenyamanan hidup.
Karena itu, Gerakan misi gereja/ orang percaya harusnya berjalan seimbang antara terlaksananya mandat agung dan mandat budaya. Misi pemberitaan injil harus diikuti misi untuk memperbaiki kualitas jasmaniah hidup manusia.
Ingat, bahwa gambaran tentang Allah sebagai Gembala yang Baik dalam Alkitab sangat tepat untuk kita dalam melakukan misi holistik yang Allah kehendaki. Gembala yang baik bukan hanya bertanggung jawab agar nyawa ternaknya selamat dari pemangsa, tetapi juga harus memastikan bahwa piaraannya mendapat rumput hijau dan air yang segar sehingga dapat menghasilkan susu dan daging yang berkualitas. Maka itu berarti bahwa sebagai umat percaya acuan misi kita sejatinya melingkupi ranah pemberitaan injil dan perbaikan kualitas hidup sesama kita.

Saya yakin, terjadinya transformasi berbagai aspek hidup manusia menjadi dambaan hidup kita. Alkitab berkata: Usahakanlah kesejahteraan kota dimana engkau tinggal agar kesejahteran kota itu juga menjadi kesejahteraanmu. Indonesia negeri tercinta kita ini membutuhkan misi umat percaya untuk meneranginya dengan terang sorgawi. Terang sogawi yang datangnya dari anak-anak Tuhan yang berperan di berbagai bidang/profesi guna mendatangkan kehidupan yang lebih baik. Berarti terang Injil harus bisa menerangi dunia pendidikan, ekonomi, hukum dan bisni iptek, pemerintahan dll.

Dan terakhir, saya percaya, kalau kita mendoakan dan mengusahakannya maka misi Allah yang holistik bagi dunia dapat dinikmati oleh kita semua. Akhirnya, mari kita bermisi sesuai dengan panggilan kita masing-masing. Apapun profesi atau bidang pekerjaan yang Tuhan anugerahkan kepada kita merupakan misi bagi kita agar dikerjakan demi kesejahteraan kota, negara dan bangsa kita. Sebagai pendeta, guru, perawat, pedagang, pengusaha, birokrat, ahli hukum, militer, pegawai nergeri, pekerja swasta, guru, petani, nelayan, seniman, artis, dan apapun yang bermanfaat bagi sesama semuanya, itu merupakan berkat Tuhan bagi kita, sekaligus misi yang Allah embankan kepada kita demi kebaikan dan kesejahteraan hidup semua ciptaan.
Saudara-saudara, kiranya hakim-hakim israel yang kita analogikan sebagai gereja yang misioner ini dapat mengispirasi kita dalam memperbaiki dan mengevaluasi gereja dan kita selaku anggota gerejanya.

GOD BLESS YOU.

No comments:

Post a Comment