Wednesday, July 25, 2012

PENTINGNYA TEGURAN DAN PENGAKUAN


NAS: 2 SAMUEL 12:1-17

Saudara-saudara, kisah yang terdapat dalam nas kita hari ini merupakan salah satu kisah yang paling tragis di dalam Alkitab. Kisah yang sangat dramatis, mengapa? Sebab seorang yang berkenan di hati Tuhan ternyata telah melakukan perbuatan yang sepertinya tidak terampuni. Mengapa saya katakan demikian, karena Daud telah melakukan dosa perzinahan/ perselingkuhan dengan Batsyeba serta telah merancang kematian suaminya Batsyeba yaitu Uria demi untuk menutupi kebobrokannya. Kita tahu bahwa apa yang tabur itu pulalah yang akan dituai. Begitu juga dengan Daud. Sebagai akibat dari dosa penzinahan dan pembunuhan tersebut maka Daud harus menerima hukuman, yaitu: Pedang tidak akan menyingkir dari keturunan Daud (ay 10), Daud dan isterinya akan terkena masalah dan dipermalukan (ay 11) dan Anak yang dikandung Batsyeba akan mati (ay 14).


Hal yang sangat menarik dalam firman ini adalah sebelumnya Daud terlihat seperti menyembunyikan dosa-dosanya, ia cuek terhadap dosa yang telah dilakukan dan ia diam. Namun ketika Natan menegur dia, dia baru mengakui setiap kesalahan atau dosa-dosanya tersebut. Jadi, teguran Natan ternyata memberikan dampak bagi Daud, sehingga ia mengakui dosanya serta memohon ampun kepada Tuhan atas tindakannya yang sungguh tidak terpuji itu. Makanya dalam firman saat ini saya lebih menegaskan tentang "Teguran Akan Membawa Perubahan Dan Pertobatan." Dan berdasarkan realitas, kita jarang untuk memberi teguran kepada orang lain sebab kita takut menerima respon negatif dari orang yang kita tegur. Pertanyaannya, haruskah kita saling menegur satu dengan yang lainnya? Ataukah kita diam, karena diam itu emas? Saudaraku, seorang teman atau sahabat yang baik adalah ketika ia selalu menegur temannya yang melakukan kesalahan, bukan membiarkannya.

Nah, sekarang apa sih defenisi dari menegur? Menegur bisa berarti memberi teguran, menasehati, mendidik dan mengingatkan. Lalu bagaimana sikap orang dalam menerima teguran tersebut? Tentu bermacam-macam; ada yang menerima dengan senang hati, ada yang biasa-biasa saja, ada yang mengiyakan hanya untuk mempercepat proses pembicaraan, ada yang menolak dengan tegas, ada yang berkelit, bahkan ada yang tersinggung dan marah lalu meraju, serta masih banyak lagi reaksi lainnya.
Kita tahu bahwa proses tegur-menegur merupakan salah satu cara yang kita dapat lakukan kepada sesama kita demi kebaikan diri dan sesama kita sendiri. Kita menegur ataupun ditegur tentunya ada maksudnya, yaitu agar kita menyadari dan mengetahui serta memperbaiki kesalahan yang telah kita buat. (Contoh: seperti Natan menegur Daud). 

Dan dalam Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa "apabila saudaramu berbuat dosa (kelalaian, kesalahan), tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat (Mat 18, 15-17b). Kemudian, "Kalaupun seseorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan (Galatia 6:1)."
Makanya kita perlu membangun budaya saling menegur, jika salah seorang dari kita berbuat salah. Prinsip yang perlu diperhatikan adalah, kita perlu menegur dengan kritis, tegas, beradab dan dengan penuh kasih.

Dan akhirnya kita semua harus menyadari, bahwa kita semua adalah manusia-manusia yang berdosa yang sering melakukan kesalahan di hadapan Tuhan dan di hadapan sesama. Dosa dan kesalahan tidaklah baik kalau disembunyikan sebab tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Sebaliknya dosa dan kesalahan harus segera dibereskan. Dosa dapat dibereskan dengan datang menghadap Tuhan mengaku segala dosa dan kesalahan kita serta memohon pengampunan-Nya; seperti yang dilakukan raja Daud dalam nas ini.
INGAT!! Pengakuan dosa tidak cukup hanya diutarakan dengan kata-kata. Ia harus juga dibuktikan dengan sikap batin yang melahirkan tindakan penyesalan dan pertobatan. Pengakuan dosa yang hanya diutarakan dengan kata-kata dan tindakan ritual tidak menghasilkan pembaruan perbaikan hidup. Pengakuan dosa dengan kata-kata mesti diikuti dengan tindakan nyata yang bersifat etikal, yakni pembaruan dan perbaikan hubungan-hubungan dan sikap. SAUDARA! TERIMALAH TEGURAN DAN AKUILAH DOSA KITA KEPADA TUHAN, SEBAB PENGAKUAN DOSA AKAN MENDATANGKAN KEMERDEKAAN BAGI KITA. *IMANUEL

1 comment:

  1. Did you realize there is a 12 word phrase you can speak to your man... that will trigger intense feelings of love and impulsive attractiveness for you deep within his chest?

    Because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, worship and protect you with all his heart...

    =====> 12 Words Who Fuel A Man's Love Response

    This instinct is so built-in to a man's mind that it will drive him to try harder than ever before to love and admire you.

    As a matter of fact, fueling this dominant instinct is absolutely mandatory to achieving the best ever relationship with your man that the second you send your man a "Secret Signal"...

    ...You will immediately notice him expose his heart and soul for you in such a way he haven't expressed before and he will recognize you as the one and only woman in the world who has ever truly attracted him.

    ReplyDelete