Monday, July 16, 2012

Fenomena Komunitas Gerakan Roh Kudus


NAS: LUKAS 21:7-19

Saudara-saudara, jika saya boleh katakan, pada Zaman sekarang tidaklah salah jika kita memaknainya sebagai zaman akhir sebab ada begitu banyak fenomena-fenomena yang beragam muncul di tengah masyarakat dan jemaat. Muncul dan berkembangnya fenomena terlihat pada kelompok-kelompok persekutuan doa yang semakin menjamur dan diresponi oleh anggota jemaat GKE bahwa itu adalah “karunia roh kudus” dengan tanpa mengujinya terlebih dahulu, apakah setiap roh yang berbicara tersebut sungguh-sungguh roh kudus atau roh iblis? Kita ingat akan apa yang tercatat di I Yohanes 4:1 bahwa“…janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang akan muncul dan pergi ke seluruh dunia.” Nah, yang menjadi pertanyaan penting pada saat ini ialah, sudahkah orang-orang percaya menguji roh itu? Dan bagaimana caranya untuk menguji roh-roh tersebut!!
Saudara-saudara, Tuhan Yesus sudah mengingatkan sekalian orang percaya seperti yang tercatat dalam ayat 8a bahwa;; untuk berwaspada supaya tidak disesatkan.” Jadi, inilah sikap pertama yang harus ditekankan, bahwa kita harus waspada. Alias kewaspadaan terhadap “ajaran-ajaran” yang masih diragukan kebenarannya. Lalu, sikap kedua yang harus kita kembangkan adalah bahwa kita harus kembali kepada firman Tuhan, dengan memperhatikan ayat 8b dari pembacaan hari ini (Bdk Mrk 13:6) “Sebab banyak orang akan datang dengan menggunakan namaKu dan berkata: Akulah Dia, … janganlah kamu mengikuti mereka.” Di masa-masa sekarang ini, banyak oknum dalam persekutuan doa yang mengatasnamakan roh kudus atau selalu dikuasai roh kudus, dan dalam ritualnya dengan berani menyatakan bahwa roh kudus atau Tuhan Yesus sendiri yang datang dengan mengatakan: “Aku datang ,aku datang” atau “Aku adalah Yesus, Bapa dan lain sebagainya".
Tidak ada penyakit yang datang dengan tiba-tiba. Sebelum penyakit itu menjadi sedemikian nyata. Kita sebenarnya sudah bisa mendeteksi gejala-gejalanya lebih dahulu. Demikian juga dengan ajaran-ajaran ekstrim yang bermunculan hari-hari ini. Kita bisa membedakan apakah itu ajaran sesat atau ajaran yang Alkitabiah. Sekarang, bagaimana supaya kita bisa mengenali ajaran itu sesat atau tidak? Dalam hal ini, ada beberapa hal penting yang perlu kita ketahui sehingga ajaran itu disebut sebagai ajaran yang menyesatkan. Poin-poin tersebut ialah: 

1. Jika pengajaran itu tidak ada dasar Alkitabiahnya, melainkan dari pengertian sendiri. Biasanya pengajaran yang disampaikan itu hanya membenarkan atau melegalkan perbuatannya yang salah. Cotnohnya : Joseph Smith, pendiri gereja Mormon, ia melegalkan dan mengharuskan jemaatnya untuk melakukan poligami.
2. Jika pengajaran itu menolak Yesus sebagai Tuhan. 
3. Jika pengajaran itu bersumber dari ayat-ayat yang ditafsirkan menurut kehendak diri sendiri. Children of God, sekte sesat yang terkenal dengan pesta seks dalam gereja, mendasarkan pengajarannya pada Matius 4:11. Melayani dalam kalimat ayat ini ditafsirkan sebagai hubungan seks.
4. Jika pengajaran itu menolak sebagian kecil atau sebagian besar dari Alkitab,. Kelompok ini tidak mempercayai Laut Kolsom yang terbelah, tidak percaya Yesus memberi makan 5.000 orang, dan cerita-cerita “khayal” lainnya. Mereka hanya menerima hal-hal yang bisa diterima rasio atau akal saja.
5. Jika pengajaran itu sudah berujung kepada pengkultusan diri dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Dan inilah yang in dalam lingkup kita saat ini , di mana ada seseorang yang menganggap dan menyebut dirinya Yesus.
Saudara-saudara, Sekarang bagaimana cara menghadapi ajaran sesat?????
1. Kita harus terdidik dalam ajaran yang sehat. 
Cara utama menghadapi pengajaran yang salah tentunya dengan mengenal kebenaran dan memiliki kebenaran yang sejati, dan dengan itu kita akan menjadi peka dengan berbagai macam kepalsuan yang mungkin muncul. 
2. Melatih kerohanian 
Cara kedua untuk menghadapi ajaran sesat ialah dengan melatih diri dalam ibadah. Kata “ibadah” sebenarnya lebih tepat diterjemahkan hidup rohani atau hidup saleh. Dengan hidup yang baik, orang tidak melihat kebenaran sebagai “musuh” tetapi milik yang harus diraih. Menghadapi bermacam kesesatan tersebut, maka gerejapun harus mengingat kembali fungsinya sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran, sehingga tugas menghadapi ajaran sesat pada dasarnya bukanlah tugas pemimpin gereja saja (organisasi), melainkan tugas seluruh jemaat Tuhan, sebab kumpulan orang yang percaya Yesus atau jemaat adalah tiang penopang dan dasar kebenaran. …..Saudara-saudara, penyesat ada disekitar kita dan mungkin ia adalah orang yang dekat dengan kita, maka hati-hatilah sebelum kita benar-benar disesatkan dan kehilangan keselamatan. Amin.

1 comment: