Sunday, July 15, 2012

"OPEN YOUR MIND, OPEN YOUR HEART, AND GIVE THE LORD THE BEST THING YOU CAN DO IT".


NAS : LUKAS 7 : 36 - 50

"OPEN YOUR MIND, OPEN YOUR HEART, AND GIVE THE LORD THE BEST THING YOU CAN DO IT".

Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan, kalau saudara membayangkan Sebuah Rumah, pasti pertama - tama sebelum masuk ke rumah tersebut, saudara akan melalui yang namanya pintu masuk. Entah rumah itu besar maupun kecil, mewah maupun sederhana, kos maupun elit, semuanya memiliki satu persamaan, yaitu memiliki pintu masuk.


Nah, lewat pintu masuk, saudara biasanya akan disambut ramah oleh sang pemilik rumah yang menyapa saudara sambil tersenyum manis, mengucapkan selamat datang kepada saudara, mempersilakan saudara masuk ke rumahnya, memberikan jamuan dan senantiasa membuat saudara senang,dst. Inilah yang dinamakan etika menyambut tamu. Dan masih banyak etika dan adat dalam menerima tamu istimewanya.

SAUDARA-SAUDARA, di dalam nas kita hari ini menurut adat atau tradisi Yahudi yg berlaku pada waktu itu, kepada semua tamu undangan yg dihormati harus ada sambutan yg dilakukan oleh tuan rumah, yaitu : sambutan dengan pencucian kaki, sambutan dengan ciuman, dan sambutan dengan pengurapan minyak.
Beberapa hal penting dalam tata cara penyambutan tamu ini, semuanya tidak dilakukan oleh Simon kepada Yesus. Ini artinya Simon sebenarnya tidak menempatkan Yesus sebagai orang yg dihormati dirumahnya atau dengan sengaja melanggar kesopanan!
Mengundang dan melayani Tuhan Yesus dengan maksud palsu atau tidak tulus hati.

Namun, coba kita bandingkan dengan hal-hal yang dilakukan oleh perempuan yang dicap berdosa dalam nas ini!!! Ia melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh Simon, yaitu; membasuh kaki, menyeka kaki dengan rambutnya, mencium kaki dan meminyaki kaki Yesus.
Nah, untuk lebih memahaminya, maka kita akan menjelaskan satu persatu mengapa hal ini dilakukan oleh si perempuan tersebut.

1. MEMBASUH KAKI YESUS.
Membasuh kaki sudah merupakan tradisi timur yang dilakukan sendiri oleh seseorang yang sedang berkunjung ke suatu tempat atau kembali ke rumahnya sesudah berpergian. Menyiapkan air untuk membasuh kaki secara tradisi merupakan tanda keramahan tuan rumah terhadap tamu-tamunya.

2. MENYEKA KAKI YESUS DENGAN RAMBUTNYA.
Setiap wanita terhormat tidak akan melepaskan rambutnya di depan umum. Biasanya wanita Yahudi mengenakan kerudung untuk menutupi rambutnya. Hanya perempuan jalang saja (pelacur) yang melakukan hal itu. Bayangkanlah apa dan bagaimana penilaian orang banyak ketika melihat perempuan itu melepaskan rambutnya dan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya itu? Sungguh sebuah tindakan yang sangat berani tanpa memperhitungkan harga dirinya.

3. MENCIUM KAKI YESUS,
Kata ‘mencium’ dalam bahasa Yunaninya adalah KATEPHILEI, yang berarti: mencium dengan sungguh-sungguh atau dengan penuh kasih sayang atau mencium berulang-ulang.
Ciuman mempunyai beberapa makna yaitu: kasih, penghormatan, permohonan, ketundukan, dan ibadah atau penyembahan. Ciuman digunakan pada jaman kuno sebagai simbol dari kasih, penghormatan agama, ketundukan, dan permohonan.
Lalu arti “mencium kaki” menurut tradisi Yahudi adalah untuk menyatakan terima kasih yang tak terhingga, seperti pada kasus “seseorang yang dilepaskan dari hukuman mati di pengadilan akan mencium kaki orang yang membantunya berhasil membela diri.” Maka Perempuan yang mencium kaki Yesus adalah karena ia bersyukur atas pengampunan Yesus yang membebaskan dia dari belenggu dosa.

4. MEMINYAKI KAKI YESUS DENGAN MINYAK DARI BULI-BULI PUALAMNYA.
Buli-buli adalah semacam gelas yang mirip guci kaca. Benda ini adalah gelas buatan zaman dahulu. Bentuknya memang mendekati bentuk gelas yang kita kenal di zaman sekarang ini. Bahannya tembus cahaya, namun agak keruh sehingga tidak tembus pandang jika dibandingkan dengan gelas di zaman sekarang. Dan buli-buli ini berisi minyak narwastu yang sangat mahal harganya.

Harga dari minyak narwastu ini luar biasa mahalnya. Nilainya sebanding dengan upah 300 hari seorang pekerja. Jika dihitung dalam standar sekarang, nilai yang sedang kita bicarakan ini memang sangatlah besar karena menyangkut nilai upah rata-rata seorang pekerja untuk sekitar 300 hari kerja. Jadi barang ini memang sangatlah mahal harganya. Nilai dari hasil penjualan minyak tersebut bisa dipakai untuk memberi makan buat sekitar 5000 orang. Jadi barang ini memang sangatlah berharga.

Saudara-saudara, melihat dari apa yang telah dilakukan oleh perempuan berdosa ini, di mana ia telah mempersembahkan hartanya, masa depannya dan harga dirinya, maka kita dapat berkesimpulan bahwa sebenarnya yang diserahkan oleh perempuan berdosa di kaki Yesus adalah seluruh kehidupannya. Ia berikan semuanya kepada Yesus sebagai bukti cinta kasihnya kepada Yesus.

APLIKASI NAS

Saudara-saudara, pernahkah kita semua sadar bahwa kita semua diciptakan oleh Tuhan karena ada maksud dan tujuan mulia didalamnya. Tuhan ingin agar kita semua sebagai anak-anak Tuhan menjadi perpanjangan tangan Tuhan di dunia ini.

Banyak orang kristiani masih hidup untuk diri sendiri. Tak pernah berpikir untuk melayani Tuhan. Kalaupun ikut dalam pelayanan gerejawi, yang ditonjolkan adalah diri sendiri. Nah di sinilah kita mesti belajar mati bagi diri sendiri. Kita diselamatkan bukan untuk enak-enakan, tetapi untuk melayani Tuhan.

Mungkin dalam hati nurani kita berpikir hal-hal apa saja yang Tuhan inginkan untuk kita perbuat dalam hidup ini. Salah satu hal yang Yesus inginkan untuk kita perbuat adalah melayani Yesus dgn segenap hati dan juga
siap berkorban dalam melayani-Nya seperti Si Perempuan dalam nas ini.

Tidak bisa dipungkiri, terkadang ada saja alasan yang kita lontarkan untuk menolak melayani Yesus, ada orang yang bilang belum waktunya saya harus masuk dalam pelayanan. Ada juga yang bilang saya tidak punya talenta dalam melayani,dsb. Karenanya, dibutuhkan komitmen yg kuat disertai rasa empati dalam upaya melayani Tuhan serta melayani sesama.

Sekarang, bagaimana Supaya Kita Bisa Melayani Dengan Benar?
Pertama-tama, kita harus mau membuka hati dan pikiran kita untuk berubah terlebih dahulu. Tanpa membuka hati dan pikiran kita tidak bisa mengadakan perubahan. Perubahan memang tidak mudah. Perubahan itu menyakitkan. “Perubahan selalu menimbulkan hal yang tidak menyenangkan, sekalipun itu perubahan ke arah yang lebih baik. ”Mengapa orang tidak mau berubah? Karena takut akan ketidakpastian, takut mendapatkan dirinya berbeda, takut tambah beban kerjaan, perubahan menjadi ancaman, takut kehilangan kekuasaan, dll..

Apa yang harus pertama-tama diubah dalam hidup kita? Yaitu paradigma atau cara pandang kita. Mengapa paradigma atau cara pandang kita harus diubah? Sebab kita selalu memandang atau menilai orang dengan paradigma atau cara pandang yang kita miliki. Kita melihat atau menilai orang lain jelek itu menurut paradigma atau cara pandang kita. Padahal menurut orang yang lain lagi belum tentu orang itu jelek. Kita menilai orang lain salah, padahal menurut orang lain belum tentu salah. Mengapa demikian? Sebab paradigma atau cara pandang seseorang itu bisa berbeda, bisa salah, tidak lengkap/terbatas, mampu membatasi dirinya sendiri. Dengan Mengubah paradigma atau cara pandang kita yang terbatas tersebut, maka kita bisa melayani Tuhan dan sesama lebih baik lagi.

Saudara-saudara, akhirnya, jika tidak ada perubahan yang nyata dan berkelanjutan dalam diri orang-orang yang menganggap diri mereka telah bertobat/kudus, maka kerohanian atau keagamaan mereka tidak ada gunanya, betapapun hebatnya pengalaman mereka.
INGAT!!! Jangan pernah berkata bahwa engkau mengasihi Yesus jika engkau belum berani menyerahkan seluruh hidupmu di kaki-Nya dan ke dalam tangan-Nya. Amin.

*(By: Rev. AGUSTIMAN----GOD BLESS YOU)*

No comments:

Post a Comment