Wednesday, August 8, 2012

"BELAJAR UNTUK SELALU BERPENGHARAPAN"


NAS: 2 SAMUEL 12:18-25

Saudara-saudara, sebagaimana yang kita ketahui pada bulan ini saudara-saudara kita yang beragana Islam melaksanakan ibadah puasa. Tentunya ibadah puasa ini mempunyai makna tertentu bagi mereka. Kakau dilihat berdasarkan pengertiannya maka puasa dalam ajaran Islam adalah menahan diri dari makan dan minum, serta hal-hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbitnya matahari sampai dengan terbenamnya matahari. Dan bagi mereka Puasa bukanlah ritual keagamaan yang bisa dianggap remeh. Ibadah puasa yang dijalankan, di antaranya adalah sebagai latihan untuk mengontrol rohani mereka agar tidak serta merta hanya mengikuti hawa nafsu tetapi belajar untuk sabar dan tabah.

"NAFSU CINTA TERLARANG"


NAS: 2 SAMUEL 13:1-22

Dalam buku Transformasi Pikiran, ada sepasang siswa sekolah lanjutan di Jerman Barat telah memecahkan rekor dunia dalam pertandingan berciuman terlama. Sang pria berumur 19 tahun dan si wanita berumur 18 tahun. Mereka bertahan selama 1 jam 45 menit dan 48 detik berciuman mulut tanpa terlepas dan berhasil mengalahkan pasangan dari inggris 10 menit lebih lama. Tetapi apa akibatnya? Akhirnya mereka harus masuk rumah sakit karena lemas kehabisan oksigen.
Ada pepatah mengatakan bahwa cinta itu buta. Hal ini ada benarnya karena memang sebagian anak muda yang jatuh cinta seringkali melupakan segala hak dan nekad melakukan tindakan apa saja walaupun mengandung resiko yang fatal. Ibarat seorang buta yang tidak melihat kemudian terjatuh ke dalam lubang yang mematikan. Tidak jarang karena cinta buta tersebut ada anak muda yang lari dari rumah, putus sekolah, menghamili pacarnya, mendurhaka terhadap orang tua dan meninggalkan kepercayaannya oleh karena cinta buta tersebut.

"MERANGKUL YANG TERBUANG"


NAS: 2 Samuel 14:1-20

Saudara-saudara!
Setelah tiga tahun berpisah dengan Absalom, Daud rupanya sangat merindukan kehadiran anaknya tersebut. Namun kerinduannya itu tidak di sertai dengan tindakan, mungkin karena gengsi atau malu dengan kejadian yang telah dialami beberapa tahun sebelumnya. Melihat akan hal itu Yoab merasa tersentuh hatinya untuk menjalinkan kembali hubungan antara anak dan ayah tersebut, dan caranya ialah Yoab memanggil seorang perempuan dari Tekoa yang terkenal dengan kebijakannya. Alhasil, dengan perkataan-perkataan yang keluar dari mulut perempuan itu maka Daudpun dapat dibujuk dan mengijinkan Absalom pulang ke Yerusalem.
Berdasarkan nas hari ini, yang membuat Daud mengabulkan permintaan perempuan tersebut adalah di ayat yang ke-14b: "Tetapi Allah tidak mengambil nyawa orang, melainkan Ia merancang supaya seorang yang terbuang jangan tinggal terbuang dari pada-Nya." Akibatnya, Daud tidak bisa berkelit dan menolak permintaan perempuan Tekoa tersebut, sebab katanya " Allah mengasihi yang terbuang, begitupun kiranya dengan manusia, ia harus mengasihi yang terbuang dan menarik orang tersebut dari keterbuangan, sehingga ia mendapatkan tempat yang semestinya.

"KRISTEN FORMALITAS" VS "KRISTEN BERKUALITAS"


NAS: MATIUS 5:17-26

Saudara-saudara, orang Farisi dan ahli Taurat pada masa lalu dikenal sebagai pemuka agama yang terpandang dan dianggap sangat bersih dan rohani. Saking bersihnya, mereka pun dipercaya banyak orang berhak mengambil keputusan-keputusan mana yang halal dan haram, mana yang boleh dan tidak, mana yang baik dan buruk, atau kapan harus menghakimi hingga mengambil nyawa orang lain. Mereka hafal sekali hukum Taurat dan seringkali tampil lengkap dengan atribut lengkap agar tampil beda dari manusia-manusia “berdosa” di luar kelompok mereka. Namun apa yang mereka lakukan sesungguhnya hanyalah sebatas fisik saja tanpa disertai motivasi yang benar. Mereka terlihat seolah mengerti agama tetapi sebenarnya perilaku mereka sama sekali tidak mencerminkan apa yang mereka ketahui bahkan hafalkan.

"MENYINERGIKAN TANGGUNG JAWAB ANTARA ORANG TUA DAN ANAK"


NAS: TITUS 2:1-10

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus! Kalau kita pikir-pikir enggan ya rasanya untuk membicarakan tentang kewajiban karena konsekuensinya sangat tidak enak buat diri kita. Bagaimana tidak, dalam kewajiban tersimpan tumpukan tugas dan tanggungjawab yang harus kita laksanakan. Dan rasanya, lebih nyaman kalau kita membicarakan tentang hak. Ya..hak. Hak menjadikan kita memperoleh banyak hal. Bisa dapat uang, hadiah, jabatan, atau apalah. 

"KONFLIK? BERESKAN SEGERA!"


NAS: 2 SAMUEL 13:23-39

Saudara-saudara, untuk mengatar kita pada pintu gerbang firman hari ini, saya ingin memposisikan kita semua sebagai pribadi yang bernama Absalom. Mengapa demikian? Supaya dengan demikian kita dapat mengerti bagaimana perasaannya Absalom dalam konteks nas ini. 

Sebagaimana yang kita ketahui, di ayat (1-22) sebelumnya adik Absalom yang bernama Tamar diperkosa oleh Amnon. Ya, diperkosa! Nah, sekarang bayangkan! Jika yang diperkosa itu adalah adik saudara, bagaimana perasaan dan respon saudara? Saya yakin sebagian besar dari kita akan merasa malu, sangat marah, dendam dan kalau bisa memukul serta membunuh orang tersebut. 

Monday, August 6, 2012

SAY NO UNTUK INDIVIDUALITAS! SAY YES UNTUK KERJASAMA

NAS: 2 SAMUEL 12:26-31

Saudara-saudara, keberhasilan Daud dalam menaklukkan Bani Amon tentunya bukan oleh karena kehebatan dan kekuatan yang ia miliki, tetapi karena adanya prajurit dan panglimanya yang bernama Yoab. Sehinggga kolaborasi antara mereka mengakibatkan suatu kesuksesan yang luar biasa. Saudaraku, dari keterangan yang singat diatas maka firman ini ingin memperlihatkan kepada kita bahwa betapa sangat pentingnya kerjasama dalam pencapaian misi yang ingin dicapai. Intinya Daud tanpa Yoab bukanlah apa-apa, Yoab tanpa Daud-pun bukan apa-apa dan tanpa penyertaan Allah merekapun tidak ada apa-apanya. Jika kita melihata realitas yang terjadi saat ini, sering kita temui tidak adanya kerjasama yang baik antara bos dan anak buahnya, antara suami dan isteri, sesama teman atau sahabat, antara sesama hamba Tuhan, teman facebook, senior dan yunior,dst. Pertanyaannya adalah mengapa hal-hal tersebut bisa terjadi? Ada beberapa indikasi yang saya ingin tekankan disini yaitu; kekuatiran merasa tersaingi, karena merasa pintar dan banyak gelar, takut mendapatkan kerugian, egois, tidak sanang melihat keberhasilan temannya,dst. Wah....wah....wah....jika hal ini memang sudah terkonsep dalam diri kita maka alangkah primitif, picik dan konsevatifnya orang tersebut, padahal sekarang adalah zamannya transformasi.