Wednesday, July 25, 2012

PENTINGNYA TEGURAN DAN PENGAKUAN


NAS: 2 SAMUEL 12:1-17

Saudara-saudara, kisah yang terdapat dalam nas kita hari ini merupakan salah satu kisah yang paling tragis di dalam Alkitab. Kisah yang sangat dramatis, mengapa? Sebab seorang yang berkenan di hati Tuhan ternyata telah melakukan perbuatan yang sepertinya tidak terampuni. Mengapa saya katakan demikian, karena Daud telah melakukan dosa perzinahan/ perselingkuhan dengan Batsyeba serta telah merancang kematian suaminya Batsyeba yaitu Uria demi untuk menutupi kebobrokannya. Kita tahu bahwa apa yang tabur itu pulalah yang akan dituai. Begitu juga dengan Daud. Sebagai akibat dari dosa penzinahan dan pembunuhan tersebut maka Daud harus menerima hukuman, yaitu: Pedang tidak akan menyingkir dari keturunan Daud (ay 10), Daud dan isterinya akan terkena masalah dan dipermalukan (ay 11) dan Anak yang dikandung Batsyeba akan mati (ay 14).

Tuesday, July 24, 2012

PERSELINGKUHAN IBARAT BOM WAKTU


NAS: 2 SAMUEL 11:1-27

SYALOM!!!
Saudara-saudara, hari-hari ini kita sungguh prihatin, karena pada masa kini sepertinya perselingkuhan atau perzinahan bukan merupakan kejadian yang aneh lagi. Ia seperti jadi kisah rutin manusia. Dan kejadian-kejadian inipun merambah serta menimpa orang-orang yang menjadi public figure, contoh: Para pejabat, artis, tokoh-tokoh agama,dll.

Monday, July 23, 2012

CURIGA ITU SEPERTI API


NAS : 2 SAMUEL 10:1-19

PERKENANKAN SAYA UCAPKAN SYALLOM UNTUK SAUDARA-SAUDARAKU YANG ADA DI DUNIA MAYA!!!!
SAUDARA, nas kita hari ini menceritakan tentang Daud yang ingin menjalin hubungan persahabatan dengan Hanun bin Nahas. Persahabatan Daud ini ditandai dengan mengirimkan pegawai-pegawainya untuk menyampaikan keturut-berdukaannya terhadap kematian ayah dari Hanun bin Nahas.
Namun ternyata itikad baik dari Daud ini tidak mendapat respon, sebab para pemuka-pemuka kerajaan bani amon saat itu menilai bahwa ketika Daud mengirimkan pegawai-pegawainya bukan murni untuk menjalin persahabatan tapi Daud ingin memata-matai kerajaan mereka dan inilah informasi yang disampaikan kepada Hanun bin Nahas saat itu. Dan parahnya Hanun langsung merespon informasi tersebut tanpa menelitinya terlebih dahulu. Intinya kecurigaan sudah menguasai pikiran mereka. Itikad baik si Daud adalah kepura-puraan saja, dan inilah yang mungkin sudah terkonsep dalam mindset mereka. YA!! MEREKA DIKUASAI OLEH KECURIGAAN!!!

Friday, July 20, 2012

"YESUS SI-PELEPAS HUKUMAN DOSA"


NAS: YOHANES 7:53-8:11

Saudara-saudara, Mahatma Gandhi pada suatu saat pernah begitu tertarik pada sosok Yesus. Ia mengakui secara langsung bahwa dalam Yesus ia menemukan kedamaian dan kekuatan. Yesus, menurut Gandhi, adalah sosok yang tidak pernah mengajarkan untuk balas dendam melainkan cinta kasih. Hal ini sangatlah menginspirasi dirinya. Tapi sungguh disayangkan apa yang ia alami dalam hidupnya. Bentuk-bentuk perbedaan ras dan diskriminasi berulang kali ia alami. Ia pernah ditendang keluar dari kereta api karena menolak untuk dipindahkan ke kabin kelas tiga, kabin yang diperuntukkan secara khusus untuk kaum kulit berwarna. Ia juga mengalami langsung bagaimana ekspansi kekuasaan dari negara-negara barat ke Asia dan Afrika, yang ironisnya malah mengatasnamakan Tuhan sebagai dalih. Hal ini sungguh mengecewakannya, dan akibatnya Gandhi tidak pernah tercatat mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. 

"KAU BUKAN HAMBA DAN BUKAN ANJING MATI"


NAS: 2 SAMUEL 9:1-13

SYALLOM!!!
Saudara-saudaraku, ketika Daud menjadi raja Israel menggantikan Saul, rupanya ia teringat akan keluarga Yonatan, sahabatnya, dan juga perjanjian dengannya semasa ia masih hidup seperti dikatakan Yonatan kala itu, "Jika aku masih hidup, bukankah engkau akan menunjukkan kepadaku kasih setia TUHAN? Tetapi jika aku sudah mati, janganlah engkau memutuskan kasih setiamu terhadap keturunanku sampai selamanya." (1 Samuel 20:14-15a). Itulah sebabnya ketika orang mengabarkan bahwa Mefiboset, salah satu keluarga Saul, masih hidup segera Daud mengundangnya ke istana.
Mefiboset adalah nama cucu Saul, Raja Israel. Ketika Saul dan Yonatan (ayah Mefiboset) meninggal, dan beritanya sampai ke istana, Mefiboset yang waktu itu masih kanak-kanak terjatuh dan menjadi lumpuh. 

"LIFE IS A BATTLEFIELD"


NAS: 2 Samuel 8:1-18


Saudara-saudara, kita mengetahui bahwa tokoh yang bernama Daud bukanlah orang yang sempurna, namun Daud menjadi orang yang berkenan karena Daud menjadikan Tuhan sebagai Gembala dalam hidupnya, Mengandalkan pengurapan kuasa Roh Kudus dan Menghadirkan Tuhan dalam seluruh kehidupannya. Sehingga hasil dari semua itu adalah hidupnya diberkati dan di dalam setiap peperangan Daud selalu mengalami kemenangan. 


"BELAJAR UNTUK SELALU BERSYUKUR"


NAS: 2 Samuel 7:18-29

Saudara-saudara, sebagaimana yang kita ketahui, Tuhan mengutus nabi Natan untuk menemui Daud dan mengatakan kepadanya bahwa Tuhan sangat menghasihi dan menyayangi Daud. Tentu saja ketika mendengar hal itu hati Daud sangat terharu dan kebahagiannya tak terlukiskan, seketika ia masuk ke kamarnya dan duduk di hadapan Tuhan. Kata ‘duduk di hadapan Tuhan’ mengandung makna merendahkan diri dan tersungkur di hadapan Tuhan. Daud sangat bersyukur atas apa yang ia rasakan dan alami selama ini; Dia sadar asalnya dahulu dan siapa dia dahulu dan oleh pertolongan dan campur tangan Tuhan.
Daud begitu mensyukuri segala yang dikerjakan Tuhan dalam hidupnya. Siapa sangka, anak yang mungkin diabaikan dan diremehkan keluarganya, yang hanya ditugaskan untuk menggembalakan domba di padang, sanggup diangkat oleh Tuhan menjadi orang nomor satu di Israel: Daud dipilih Tuhan untuk menggantikan Saul sebagai raja dan akhirnya keluarga dan keturunannya menjadi berkat bagi seluruh bangsa.

Melayani Dengan Kasih


LUKAS 10:38-42

Lukas 10:40-41 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.

Tuesday, July 17, 2012

‎"Disobedience Brings Punishment"


NAS : 2 SAMUEL 6:1-14

Saudara-saudara, nas kita hari ini mengisahkan bagaimana Raja Daud memindahkan tabut perjanjian Allah dari daerah Efraim ke Yerusalem. Dan dalam pemindahan bait tersebut ada suatu kejadian yang sangat tragis yaitu Allah murka terhadap Uza, dan menghukumnya hingga ia mati di dekat tabut Allah, karena ia memegang tabut Allah.
Jika kita pikir-pikir, Allah tidak adil membunuh Uza tatkala dengan sukarela ia berusaha melindungi tabut Allah dari kerusakan atau aib ketika lembu-lembu tersandung dan tabut itu tergelincir. Apakah tidak seharusnya Uza dipuji karena dengan sigap tampil untuk melindungi tabut Allah?
Tapi tunggu dulu!!!! Supaya kita tidak terperangkap dalam lingkaran tersebut, maka kita harus mengetahui alasan mengapa hal ini harus terjadi? Padahal dia hanya memegang tabut itu saja!!

Monday, July 16, 2012

WHO WANT'S TO BE A WINNER??

NAS : 2 Samuel 5:17-25
(Senin, 16 Juli 2012)
Saudara-saudara, selaku orang-orang beriman, kita percaya bahwa Tuhan selalu mendengar saat kita berteriak minta tolong, dan Tuhan selalu menolong dengan caraNya yang ajaib.
Di dalam firman kita hari ini, Daud mendapatkan kasih karunia Allah yang begitu luar biasa, yaitu kemenangan dalam peperangan atas filistin.

Kita mungkin bertanya, apa sih rahasianya sehingga Daud memperoleh kemenangan demi kemenangan dalam peperangan tersebut! Oleh sebab itu, saat ini saya ingin mengajak kita untuk mempelajari rahasia dari keberhasilan Daud.

Adapun Rahasia kemenangan Daud adalah sebagai berikut;

1. Daud bertanya kepada Tuhan.
Meskipun memiliki keberanian dalam menghadapi orang Filistin, namun dia tetap bertanya pada Tuhan boleh maju atau tidak. Dia berunding, berkonsultasi, minta nasehat kepada Allah.
2. Menyenangkan Tuhan
Daud setelah mengalahkan orang Filistin, dia tidak mengadopsi ilah orang Filistin. Buktinya,Daud membakar habis allah bangsa Filistin tidak kompromi dengan berhala.
3. Memakai Caranya Tuhan
Dalam nas ini Daud kembali bertanya kepada Tuhan……..Daud sudah pernah menang melawan Filistin, tapi Daud tetap bertanya sama Tuhan, dia tidak memakai keyakinannya sendiri dalam menghadapi musuh yang sama.
4. Taat kepada Tuhan
Daud berbuat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, ia tidak hanya bertanya-tanya Tuhan tetapi dia juga mentaati semua jawaban Tuhan, ia tidak mendikte Tuhan atau tawar-tawaran dengan Tuhan tapi ia taat mutlak terhadap apa maunya Tuhan

Nah, dari uraian di atas, mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita memploklamirkan diri ini sebagai umat Allah, maka hendaklah saudara selalu mengandalkan pimpinanNya.
Pertanyaannya, mengapa sekarang inipun kita memerlukan dan harus mengandalkan pimpinanNya Tuhan?

Alasannya adalah :

Pertama, Karena kita memang membutuhkanNya. Jalan hidup manusia adalah tidak tetap, gelap, tanpa tujuan dan bengkak-bengkok. Jadi karena mengalami itu semua, olehnya kita membutuhkan pimpinan Tuhan. Tanpa Tuhan yang memimpin, mustahil kita dapat menemukan jalan yang tetap, bertujuan dan tidak bengkak-bengkok.

Kedua, Hanya Tuhan yang dapat memimpin kita. PimpinanNya dapat terjadi dan kita rasakan jika kita mengikuti perintahNya. Dia adalah Allah yang sangat memperdulikan kita. Dengan kasihNya Dia menjadikan diriNya sebagai pemimpin dalam perjalanan (Yoh.14:6). Dan Dialah Allah yang memberi sukses dalam perjalanan kita (Hos.7:11).

Ketiga, Kita tidak boleh bersandar pada diri kita sendiri. Kemampuan dan kuasa manusia ada batasnya, karena manusia adalah makhluk yang lemah (Maz.146:3). Olehnya kita harus bersandar pada Tuhan karena Dialah yang memberi kekuatan kepada kita untuk berjalan dalam mengisi kehidupan ini.

Saudara-saudara, berapa banyak kita menyikapi segala hal dengan selalu bertanya kepada Allah? Apakah setiap waktu dan atau sesekali saja? Daud memperlihatkan keteladanan sikap kepada kita: selalu bertanya pada Allah, memakai mata dan hati Allah dalam meresponi segala urusan. Dan hanya dengan cara begitu kita bisa mengharapkan keberhasilan yang sama seperti Daud.

Akhirnya, dalam menghadapi pertarungan dunia ini, jangan pernah takut dan gentar. Sebab, jika tidak ada orang yang mau menemani kita mendaki tebing tinggi, Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk kita genggam. Jika tidak ada orang yang mau bersama-sama kita menuruni lembah curam, Tuhan menawarkan diri-Nya untuk bersama-sama kita menuruni lembah itu. Jika ada begitu banyak orang yang mengepung kita dan siap mencelakakan kita, maka TUHAN mengingatkan bahwa yang menyertai kita jauh lebih banyak dari yang menyertai orang-orang itu.
INGAT: "Orang bodoh mengikuti jalannya sendiri namun orang bijak bertanya kepada Allah." Amin.

MENGEMBANGKAN POLA PIKIR TRANSFORMATIF


NAS : Keluaran 32:21-35
Kita dipanggil untuk menyembah Tuhan.  Jelas dikatakan bahwa kita harus menyembah Tuhan dengan benar, yaitu dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan kita.  Itulah sebabnya penyembahan kepada Tuhan harus menjadi pusat perhatian dalam kehidupan orang percaya.  Kita tidak diperkenankan menyembah Tuhan dengan asal-asalan atau seenaknya karena Dia adalah Tuhan, yang menciptakan kita. Sangat disesalkan bila banyak orang Kristen tidak menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh.  Salah satu contohnya adalah saat mereka melakukan ibadah di Gereja.  Masih ada yang bersenda-gurau, mengobrol, atau tangannya sibuk memencet-mencet handphone atau bermain BBM, padahal hamba Tuhan sedang menyampaikan khotbah. Dalam memuji Tuhan pun tidak ada ekspresi dan tak bersemangat, sementara worship leader sudah bermandi peluh mendorong jemaat untuk masuk kehadirat Tuhan.  Seharusnya kita sadar, bahwa ketika kita beribadah itu artinya kita sedang menghadap Sang Khalik.

HIDUPMU ADALAH INSPIRASIKU


Keluaran 30:17-121
Makna bejana pembasuhan bukanlah sebuah perkakas pilihan yang bisa kita pilih untuk mempercayainya atau tidak, tetapi ini adalah perkakas yang sangat penting bagi mereka yang percaya kepada Allah. Sebagaimana yang kita ketahui, Allah telah menetapkan semua perkakas lain di dalam Kemah Suci, menjelaskan secara terperinci berapa hasta tingginya, panjangnya dan lebarnya. Tetapi Ia tidak menyebutkan ukuran bejana pembasuhan. Inilah ciri khas yang hanya ada di bejana pembasuhan. Hal ini mau menyatakan bahwa kasih Allah yang tidak terukur sudah dicurahkan. Mesias bagi kita, yang melakukan dosa setiap hari.

PERLIHATKAN KEUNGGULANMU


NAS: Keluaran 30:34-38

Nats  hari ini mencatat bahwa Allah berfirman kepada Musa supaya dibuatlah ukupan bagiNya. Di mana ukupan tersebut dibuat dari getah damar, kulit lokan, getah rasamala dan kemenyan yang tulen. Kita tahu, bahwa bahan untuk membuat ukupan ini masing-masing mempunyai keunikan tersendiri. Begitu juga dengan keberadaan orang–orang percaya pasti memiliki keunikan dan keistimewaannya masing-masing. Oleh sebab itu, kita akan menggambarkan bagaimana karakter atau keunikan manusia berdasarkan nast ini:

TREN MINYAK URAPAN


NAS: Keluaran 30:22-23

Kita tentu sering saksikan secara langsung bahwa pada jaman sekarang ada gereja –gereja dari berbagai kalangan melakukan praktek minyak urapan, bahkan ada gereja yang secara khusus menggunakan minyak urapan sebagai Trade mark (merk dagang) gerejanya. Minyak urapan dibuat entah bahannya dari apa kita tidak tahu, yang jelas bukan bahan-bahan pilihan seperti yang tertulis di kitab Keluaran 30:23-24, dan jelas bukan minyak narwastu murni yang sangat mahal harganya. Kemudian minyak ini diisi dalam botol-botol kecil kemudian dibagi-bagikan kepada jemaatnya. Minyak ini dipercaya dapat membawa berkat kelancaran usaha dan untuk menyembuhkan berbagai penyakit, untuk mendapatkan jodoh, untuk mendapatkan pekerjaan dll. Apakah ini sesuai dengan pengajaran Alkitab atau bukan? Sekalipun ajaran itu dikatakan berdasar firman Allah, marilah kita melihat apakah firman Allah benar-benar mengajarkan hal itu atau tidak. Memang dalam Perjanjian Lama ada cerita tentang ‘Minyak Urapan’ namun pengertiannya beda sekali dengan suatu teologia pemimpin suatu Gereja yang menjalankan sesuatu hal dengan memberikan “MINYAK URAPAN” tersebut.

Fenomena Komunitas Gerakan Roh Kudus


NAS: LUKAS 21:7-19

Saudara-saudara, jika saya boleh katakan, pada Zaman sekarang tidaklah salah jika kita memaknainya sebagai zaman akhir sebab ada begitu banyak fenomena-fenomena yang beragam muncul di tengah masyarakat dan jemaat. Muncul dan berkembangnya fenomena terlihat pada kelompok-kelompok persekutuan doa yang semakin menjamur dan diresponi oleh anggota jemaat GKE bahwa itu adalah “karunia roh kudus” dengan tanpa mengujinya terlebih dahulu, apakah setiap roh yang berbicara tersebut sungguh-sungguh roh kudus atau roh iblis? Kita ingat akan apa yang tercatat di I Yohanes 4:1 bahwa“…janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang akan muncul dan pergi ke seluruh dunia.” Nah, yang menjadi pertanyaan penting pada saat ini ialah, sudahkah orang-orang percaya menguji roh itu? Dan bagaimana caranya untuk menguji roh-roh tersebut!!

THE RIGHT MAN IN THE RIGHT PLACE (Sebagai Cermin, Apakah Jabatanmu sekarang adalah Jabatan Politik atau Prestasi)


NAS: KEJADIAN 41: 37-57

Dalam hidup ini kita sering menganggap kehidupan kita begitu hancur dan menyedihkan di bandingkan dengan orang lain. Tetapi, jikalau kita merenungkan tentang kehidupan Yusuf, kita harus menertawakan diri sendiri, sebab ia seorang yang sungguh-sungguh menderita. Namun di balik penderitaannya, Tuhan memuliakan dia, dengan menjadikan Yusuf sebagai penguasa di tanah Mesir.
Kita tahu, bahwa kesuksesan itu membutuhkan “proses yang mendewasakan” setiap kita. Sudah tentu hal ini memakan waktu yang sangat bervariasi dari seorang kepada yang lainnya. Sebagian orang langsung melejit ke puncak setelah menamatkan pendidikannya, beberapa lagi tanpa kuliah sudah berada di puncak kegilangan, sangat variatif dan susah diprediksi, disesuaikan dengan tujuan hidup kita masing-masing. Dalam masa-masa proses tersebut, setiap detik terasa amat berat karena lebih banyak siksaan kita jumpai ketimbang kesenangan. Namun kita percaya, semuanya itu mengarah pada satu tujuan yakni untuk mendewasakan kita, mempersiapkan kita menuju “puncak”. Hanya orang yang dewasa saja yang dapat mencapai puncak dan bertahan di puncak kejayaannya. Kita tahu, banyak kali, tanpa melalui suatu proses pematangan yang memadai, banyak orang terperosok dari puncak ke dasar kehinaan yang amat sangat, mengingat di puncak selain ada “anggur kenyamanan” yang memabukkan, tetapi juga ada, wanita, korupsi, dan berbagai nafsu lain, yang hanya bisa dipatahkan oleh “kedewasaan”. Karenanya, menghargai proses, memanfaatkan setiap detik dalam masa-masa proses untuk menjadi dewasa, dan bertahan dalam proses hingga akhir merupakan cara yang terbaik untuk menuju puncak, menyelesaikan tujuan hidup kita dengan sempurna dalam dunia ini.
Saudara, Allah yang kita sembah adalah Allah yang mengatur masa depan setiap orang dengan cara yang unik. Kita lihat saja, dulunya Yusuf yang tertindas diubah menjadi orang besar, dihormati,dst. Nah, pengalaman Yusuf menjadi sumber inspirasi bagi hidup kita, bahwa kita perlu memandang kepada Allah yang berkuasa melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam nats kita hari ini mencatat, bahwa Yusuf dipercayakan oleh Firaun menjadi penguasa (ayat 40-43) di tanah Mesir. Dan menurut Firaun, Yusuf adalah orang yang tepat untuk mendapatkan jabatan yang demikian, karena Firaun melihat kuasa Roh Allah bekerja atas diri si Yusuf. Singkatnya, YUSUF MENJADI PEMIMPIN. Dan dalam alur cerita nast hari ini, mengungkapkan awal keberhasilannyan menjadi seorang pemimpin/penguasa.
Saudara-saudara, jika kita dipercayakan untuk menjadi raja atau pemimpin, bagaimana pola kepemimpinan kita? Perlu dipertegas, bahwa pada dasarnya kepemimpinan Kristen memiliki faktor-faktor dan matra-matra dasar kepemimpinan yang sama dengan kepemimpinan umum lainnya. Pada sisi lain kenyataan yang membedakan antara Kepemimpinan Kristen dan kepemimpinan lainnya ialah hakikat, dinamika, serta falsafah yang didasarkan pada Alkitab. Sebagai contoh, premis utama kepemimpinan Kristen ialah bahwa Allah yang berdaulat oleh kehendak-Nya yang kekal, telah menetapkan serta memilih setiap pemimpin Kristen kepada pelayanan memimpin. J. Robert Clinton mengatakan, “Allah memilih bagi dirinya seorang pemimpin, dan Allah mengembangkan pemimpin tersebut sepanjang kehidupannya.” Itulah sebabnya tatkala mendefinisikan tentang siapa pemimpin Kristen itu, Clinton menjelaskan:“Pemimpin Kristen adalah seseorang yang telah dipanggil Allah sebagai PEMIMPIN yang ditandai oleh: Kapasitas memimpin dan Tanggung jawab pemberian Allah untuk memimpin suatu kelompok umat Allah (Gereja). Dan sebagai indikator penting bahwa seseorang dipanggil Allah kepada tugas kepemimpinan ialah bahwa ia memiliki kapasitas lengkap sebagai pemimpin, dan ada tanggungjawab yang diuntukkan baginya guna menjalankan upaya memimpin. Pada pihak lain kepemimpinan Kristen meletakkan kedudukan pemimpin Kristen secara proposional, di mana “pemimpin Kristen adalah pemimpin yang berkarakter tinggi, berpengetahuan komprehensif dan khas lebih, serta berkecakapan sosial dan teknis yang andal. Pemimpin Kristen seperti ini akan terbukti sebagai pemimpin dengan ciri-ciri “efektivitas tinggi, efisiensi tinggi, dan hubungan sehat yang tinggi” – sehingga dapat mewujudkan kinerja optimal dengan produk unggul dalam kepemimpinan yang diembannya. Ciri-ciri di atas akan selalu terlihat dengan adanya kisi-kisi berikut:
1. Pemimpin mengabdi dengan komitmen yang tinggi kepada Allah, kepada organisasi (gereja) dan kepada tugas (misi Allah).
2. Ia adalah pemimpin teladan-bertanggung jawab, Ia adalah pemimpin inspirator-komunikator, Ia adalah pemimpin pemersatu-dengan kerja sama yang tinggi, Ia adalah pemimpin pekerja-motivator ulung, Ia adalah pemimpin strategis-terfokus yang selalu tepat arah dan pencapaian, Ia adalah pemimpin yang mempuyai memiliki kepedulian tinggi atas kesejahteraan semua pihak dalam kepemimpinannya. 
Ciri khas pemimpin Kristen seperti inilah yang menempatkan kepemimpinan Kristen sebagai unik.
Saudara-saudara,kita semua ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Pemimpin yang memimpin diri kita sendiri. Sebab itu, selaku agen-agen Allah, mari kita eksplorasikan kepemimpinan kita, lewat tutur kata, perbuatan-tindakan, dan kasih. Sehingga kita akan sungguh menjadi terang di tengah kegelapan dan menjadi berkat di tengah kesusahan.

BERMETAMORFOSA


(Lukas 19:1-10)

Syalom!!
Hidup tanpa Yesus bagaikan hidup tanpa arah dan tujuan. Mau kemana-mana semuanya salah. Dan bersyukurlah kita yg masih beriman kepadaNya, sebab Ia ingin kita menjadi anak2Nya. 
Menjadi pengikut kristus berarti ada suatu perubahan yang signifikan terjadi dalam diri orang tersebut. Dulunya penjahat berubah menjadi Saleh, dulunya suka merugikan orang berubah menjadi memberkati orang lain,dst. Yah, identik dengan perubahan. Sekarang, adakah perubahan dalam diri kita, ketika mengikuti Dia? Atau masih belum berubah sama sekali, sama seperti yg dulu? Saudara, jika kita masih merasa belum berubah dari kehidupan lama kita, maka hendaklah kita bertanya kepada diri kita masing2,mengapa saya belum berubah? Bagaimana sekiranya supaya saya dapat berubah?
Saatnya kita belajar dari Zakeus.

JURUS JITU MENGHADAPI PERMASALAHAN


NAS : AYUB 20:1-29

Saudara-saudara, seperti yang tercatat dalam perikop kita hari ini, Zofar mempunyai suatu asumsi bahwa penderitaan, masalah atau kemalangan Ayub pada saat itu adalah oleh karena Ayub melakukan ketidakbenaran atau kesalahan di hadapan Allah. Perlu kita ketahui bahwa Zofar adalah seorang yang memang suka berasumsi ( berbicara tanpa pertimbangan dan memamksakan keberterimaan). Artinya, asumsinya yang sangat kuat tidak disertai uji kebenaran. Dan Zofar juga adalah pribadi yang berpegang pada dogma agama. Tampaknya, ia lebih kuat menganut dan dipengaruhi sentimen budaya.  

“SILAHKAN MARAH”


NAS : AYUB 21:1-6 

Bagaimana perasaan saudara, ketika tiba-tiba saja dipojokkan oleh orang lain, padahal kita tidak melakukan kesalahan atau merugikan orang lain atau orang tersebut? Tentunya, selaku manusia biasa kita akan kecewa, kesal dan bahkan marah atas perlakukan yang demikian. Nah, inilah yang terjadi dalam nast ini. Ayub marah atas perkataan-perkataan yang memojokkan dirinya. Kita tahu bahwa, marah adalah luapan emosi yang timbul pada saat seseorang dipojokkan, diremehkan, difitnah, atau mendapat perlakuan-perlakuan yang dapat menyinggung harga diri seseorang karena frustasi. Dan menurut survey dari studi tentang kemarahan, disimpulkan penyebab kemarahan 80 % adalah oleh sikap atau perbuatan orang lain; jadi marah adalah reaksi terhadap sikap orang lain yang kurang menyenangkan. Makanya, menurut para ahli jiwa mengatakan bahwa kemarahan adalah faktor utama yang seringkali melumpuhkan akal sehat dan bahkan menimbulkan berbagai kesusahan dan gangguan jiwa lainnya.

JANGAN IRI TERHADAP ORANG FASIK


NAS: AYUB 21:7-22

Saudara, pada masa kini banyak orang bertanya, mengapa sih masih banyak koruptor yang hidupnya enak? Mereka bahkan bisa melakukan ibadah keagamaan tanpa rasa bersalah. Atau, mengapa para pengusaha yang melakukan kecurangan bisnis sepertinya menikmati segala-galanya dan bisa rajin ibadah sesuai keyakinannya masing-masing, bahkan terlihat begitu saleh di depan banyak orang. Atau, kita persempit lagi contohnya. Di sekitar kita, mungkin ada tetangga yang suka menggosip, tapi hidupnya nyaman. Di kantor ada orang yang sebenarnya tidak punya kemampuan, tidak bijaksana, tidak menjadi teladan karena suka terlambat padahal rumah dekat, pandai memainkan jurus kodok (jilat atas, injak bawah, sepak kiri kanan) tapi mendapatkan promosi untuk menduduki jabatan tinggi. Sementara kita melihat orang idealis, berpegang pada nilai prinsip, karirnya tidak secepat “kodok” tersebut dan mungkin bahkan dizalimi oleh mereka.

“MELIHAT KUMAN DI SEBERANG LAUTAN, TETAPI TAK MAMPU MELIHAT GAJAH DI PELUPUK MATA”


NAS : AYUB 22: 1-5

Setelah kita membaca nast hari ini, kembali kita melihat bahwa penderitaan Ayub dikatakan adalah sebagai akibat dari dosanya yang besar terhadap Allah. Dan yang menyakitkan ialah, Elifas yang sebagai sahabatnya sendiri mengatakan hal yang demikian. Seperti yang tercatat dalam ayat 1, Elifas adalah orang Teman. Ia seorang yang membangun kebenaran berdasarkan penelitian, mengutamakan moral, mengikuti filsafat, dan membela agama. Filosofinya adalah penelitian ( ”yang telah kulihat”) dan pengalaman hidup leluhurnya. Makanya, Ia tidak mampu melihat pemeliharaan Allah bagi manusia dan ia mendesak Ayub agar segera bertobat. 

"Strategi Memenangkan Musuh"


NAS : Matius 5:43-48

Saudara-saudara, untuk memasuki pintu gerbang firman kita hari ini, maka ada sebuah pertanyaan yang ingin diajukan bagi kita, yaitu apakah defenisi musuh bagi kita? Saya yakin, masing-masing kita tentu mempunyai defenisi yang berbeda-beda. Bagi sebagian besar orang, musuh adalah seorang yang dibenci mungkin karena menyebabkan kerugian, sakit hati, kekecewaan dan lain-lain. Dan karenanya mereka ini tidak pada tempatnya diampuni, apalagi dikasihi. Musuh adalah seseorang yang harus diperangi, dihancurkan, dimusnahkan. Mungkin pola pikir duniawi pun demikian, karena seorang musuh telah menyebabkan kerugian atau kekecewaan yang tidak sedikit. Mengasihi orang yang memang kita kasihi, membalas kebaikan dengan kebaikan tidaklah sulit. Tapi ajakan mengasihi musuh, ini sebuah ajakan yang bisa kita anggap aneh dan umumnya sangat sulit untuk dilakukan. Coba bayangkan jika musuh yang kita benci mengalami masalah, malapetaka atau setidaknya problema, tidakkah hal itu bisa memuaskan hati kita? Banyak orang yang akan sangat menikmati hal tersebut, malah ironisnya banyak yang memanjatkan syukur pada Tuhan ketika si musuh sedang menderita. 

"BE A BLESSING TO THE WORLD"


Nast : Lukas 24:50-53

Saudara-saudara, kehilangan adalah hal yang sangat menyedihkan, apalagi kehilangan orang yang dikasihi. Saat orang yang dikasihi tidak lagi bersama, rasanya hidup menjadi sepi. Kesepian itu sering menjadikan banyak orang sedih, kehilangan kepercayaan diri dan tidak dapat berbuat apa-apa karena merasa tidak ada yang mendampinginya lagi. Bagaimana dengan para murid saat mereka ditinggalkan Tuhan Yesus untuk kembali ke surga? Apakah kesedihan membuat mereka kehilangan kepercayaan diri dan tidak dapat berbuat apa-apa karena tidak ada yang mendampingi lagi? Melalui kisah kenaikan Tuhan Yesus ke surga ini, kita diajak memahami bahwa Tuhan tetap mendukung mereka, sekalipun tidak hadir secara fisik bersama mereka. 

"Vote for a candidate with Integrity"


Nast: Kisah Para Rasul 1:12-26

Saudara-saudara, ketika kita ambil bagian untuk melayani Tuhan berarti Tuhanlah yang menjadi fokus utama, dan karena Ia adalah fokus kita berarti kita dituntut untuk menjadi pelayan ysng sejati. Nah, untuk menjadi pelayan Tuhan yang sejati berarti melakukan apapun dengan tulus, bukan karena paksaan apalagi memiliki motivasi yang tidak baik. Karenanya ketika seseorang ingin menjadi pelayan Tuhan yang sejati maka ia harus: Mengerti bagaimana tindakan sebagai ciptaan baru, tau bagaimana tindakan untuk melakukan pekerjaan baik. 

The Sabbath Is Full Of Happiness


Nas : Keluaran 35:1-3

Saudara-saudara, Sabat adalah kata yang sudah tidak asing bagi kita yang mana sabat seringkali diartikan sebagai hari perhentian atau Hari yang dikhususkan bagi umat Israel untuk beribadah kpd Allah. Dimana segenap umat israel hrs berhenti dari pekerjaannya,tdk boleh bekerja,menolong,tdk boleh berjalan jauh, tidak boleh memasang api,dst. 
Perlu kita ketahui, bahwa sabat pertama kali diberikan kepada bangsa israel yang selama 430 tahun menjadi budak mesir. Keadaan menjadi budak itu menyebabkan tiada hari bagi mereka tanpa bekerja. Setiap hari adalah hari bekerja buat mereka, sebab tidak ada libur bagi seorang budak. Makanya lewat sabat ini, Tuhan mengingatkan, kita bukan orang yang diperhambakan oleh pekerjaan, kita adalah manusia yang seharusnya bisa mengatur semua waktu dalam hidup ini. Sebab manusia bukanlah mesin yang terus bekerja non stop, ia perlu menjalin relasi dengan Tuhan dan ia butuh waktu untuk beristirahat. 

"KehadiranNya yang Membawa Semangat untuk ber-PI"


NAS : Keluaran 37:1-9

Saudara-saudara, Tabut Perjanjian merupakan hal yang tidak asing lagi bagi kita, yang mana Tabut Perjanjian adalah peti yang berisi 2 keping batu yang berisi 10 perintah yang difirmankan kepada Musa di gunung sinai. Bagi umat Israel Tabut Perjanjian adalah lambang kehadiran Allah yang akan menyertai Bani Isarel selama mereka tidak melanggar firmanNya. 
Berdasarkan nas yang telah ditentukan oleh Majelis Sinode GKE pada hari ini, Bazaleel akan membuat Tabut Perjanjian dengan Panjang,lebar,tinggi serta bahan-bahan yang telah ditentukan. 

"Menjalin Kebersamaan dengan Allah"


Nas : Keluaran 37:10-24

Saudara-saudara, nas hari ini akan membahas dua perikop, yaitu mengenai meja roti sajian dan kandil. Perlu kita ketahui kedua barang ini merupakaan alat yang harus ada di kemah suci sebab meja roti sajian dan kandil memiliki makna tersendiri bagi bangsa Israel. Nah, supaya kita dapat memahami maksud dari firman ini maka alangkah baiknya kita mengupas makna alat-alat tersebut secara singkat dan jelas, sehingga akan membantu kita untuk lebih mamahami setiap makna yang tersirat di dalam benda tersebut.
Saudara-saudara, meja roti sajian merupakan satu perangkat yang ada dalam kemah suci, yang dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan emas murni. Jika kita men-translite ukurannya meja itu dengan sentimeter meja tersebut berukuran : panjang= 88 cm, lebar= 44 cm dan tinggi 75 cm. Dan kegunaan dari meja ini adalah untuk meletakan 12 roti sajian, yang mana roti tersebut melambangkan 12 suku Israel yang akan selalu disertai oleh Allah dan Ia akan selalu hadir di tengah-tengah kehidupan keduabelas suku tersebut. Jadi maknanya ialah mengajarkan kepada kita bahwa Allah senantiasa memelihara dan mengingat umatNya.
Selanjutnya pada bagian kedua yaitu Kandil. Kandil pada umumnya dipakai sehari-hari untuk lampu dan kandil ini dipakai dalam upacara keagamaan. Kandil yang menyala melambangkan akan kehadiran Allah di tempat kudusNya. Nah, supaya kandil tersebut selalu manyala maka kandil harus diisi dengan minyak. Jadi makna kandil ini juga menunjuk kepada kehadiran Allah ditengah umatNya dan kehadiranNya dicirikan dengan cahaya terang yang akan menerangi manusia dari kuasa kegelapan.

"We are the Messengers of God"


Nas : Kisah Para Rasul 2:14-40

Saudara-saudara, dalam sejarah lahir dan berkembangnya gereja di dunia ini, Petrus adalah seorang tokoh yang penting di antara Para Rasul dan Gereja mula-mula. Selain dari perannya dalam sejarah Gereja, Petrus adalah salah satu tokoh iman dalam Alkitab yang paling memikat. Selain karena memang namanya sangat sering disinggung di dalam Injil dan Kisah Para Rasul, kisah hidupnya juga sangat mudah kita identifikasi. Sebelum mengikut Kristus, ia adalah seorang nelayan yang memiliki kepribadian yang meledak-ledak. Berkali-kali ia berkata-kata tanpa berpikir panjang , tapi Kristus mengasihi dan memilih-Nya sebagai salah satu sahabat terdekat-Nya. Dan sebagaimana yang kita ketahui beberapa kali pula ia melakukan kesalahan , tapi Yesus mengampuninya, bahkan memberinya kepercayaan untuk menggembalakan umat-Nya dan setelah Yesus terangkat ke Sorga, Petrus pula yang kemudian mula-mula berperan penting dalam mewartakan Injil dan menggembalakan Gereja mula-mula (Kisah Para Rasul 2:14-40). 

"CHANGE OR DIE"


NAS: Kisah Para Rasul 2:41-47

Saudara-saudara, ketika kita melihat dan membaca nas yang telah ditentukan oleh Majelis Sinode GKE Banjarmasin dalam Nas Almanak GKE pada hari ini yaitu Kisah Para Rasul 2:41-47, maka akan muncul rasa iri sekaligus bangga ketika menyaksikan keadaan umat atau jemaat pada zaman gereja mula-mula. Mengapa saya berkata demikian? Sebab realitas yang terjadi sekarang ini adalah kebalikan dari zaman dahulu. Artinya ada banyak perubahan yang sangat mencolok dan signifikan terjadi dalam kehidupan berjemaat saat ini. Nah, untuk menegaskan statement yang saya ungkapkan tadi, maka dalam hal ini kita akan bersama-sama melihat setiap bagian yang tertulis dalam nas ini, dan di sini kita akan mengadakan perbandingan antara kehidupan jemaat mula-mula dengan realitas hidup jemaat pada masa kini, sehingga nantinya kita akan dapat mengidentifikasi apa sebenarnya yang menjadi penyebab terhambatnya pertumbuhan gereja dan spiritualitas jemaat sekarang ini. Sekarang kita akan mencoba membandingkannya, yaitu :

"Mempersiapkan Hidup Yang Kudus Dalam Menghampiri Allah"


Nas : Keluaran 38:1-20

Setelah kita membaca nas firman hari ini, sepertinya nas ini adalah nas yang biasa-biasa saja dan dapat kita katakan hanya berisi catatan untuk tukang pada jaman itu. Namun tunggu dulu, ternyata dibalik itu ada makna yang sangat dalam yang ingin ditinggalkan bagi kita, ketika kita mau menyediakan waktu untuk menganalisis nas tsb. Seperti yang tercatat di dalam keluaran 38:1-20, nas kita hari ini membahas tentang 3 hal yang akan kita pelajari secara bersama-sama,yaitu :
1. Mezbah korban bakaran: mezbah adalah tempat umat israel menghampiri Allah lewat para imam dalam ritual persembahan korban, yang mana korban yg dipersembahkan tersebut tujuannya utk mengadakan pendamaian dengan Allah (mengahapus/menyediakan pengampunan).
2. Bejana pembasuhan merupakan tempat membasuh tangan/kaki yang kotor setelah memberikan korban persembahan. Dan sebelum masuk kemah suci para imam harus mencuci kaki/tangan untuk menghindari diri dari maut. Dan pembasuhan adalah tanda penghormatan kepada Allah.
3. Pelataran; Pelataran adalah halaman/serambi dari kemah suci, yg mana pelataran berada paling luar dari struktur kemah suci. Ada dua pelataran yakni pelataran dalam tempat mezbah dan bejana pembasuhan (tempat para imam) dan pelataran luar tempat berkumpulnya umat.
Nah, jika di-Kolaborasikan nas ini menjadi satu kesatuan, maka kerigma firman hari ini adalah : " Mempersiapkan Hidup Yang Kudus Dalam Menghampiri Allah".
Saudara-saudara, fenomena saat ini adalah ada banyak orang kristen yang merasa telah hidup dalam kekudusan yang sesungguhnya dan merasa mereka telah hidup sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. (Dengan mengatakan saya sudah kudus sebab rajin kebaktian,berdoa, rajin menyanyi,rajin mengikuti KKR, rajin membaca dan mendengarkan firman,dst). Perlu saya tegaskan bahwa pengudusan sejati tidak hanya ditandai dengan keterlibatan seorang Kristen dalam berbagai aktivitas ibadah dan pelayanan di gereja, Tapi hidup kudus adalah :
1). Suatu kebiasaan untuk menyetujui pikiran Allah sebagaimana diungkapkan dalam Alkitab.
2). Orang yg hidup kudus akan berbalik dari semua dosa yang ia lakukan dan memegang teguh perintah-perintah Allah.
3). Orang yg hidup kudus akan berjuang untuk hidup seperti Kristus.
4). Orang yg hidup kudus akan mengejar kelemah-lembutan, ketekunan, kesabaran, kebaikan, kemurnian hati, penguasaan diri dan penyangkalan diri.
5). Mengejar kasih dan kebaikan bagi saudara-saudaranya.
6). Takut akan Tuhan, rendah hati, setia dalam semua relasinya dan memiliki pikiran rohani.

"Total Biaya Mendirikan Kemah Suci Jika Pembangunannya Ditarik Ke Masa Kini"


NAS : Keluaran 38:21-31 

Saudara - saudara, Keluaran 38;21 mencatat bahwa : "Inilah daftar biaya untuk mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Suci, tempat hukum Allah, yang disusun atas perintah Musa, oleh orang Lewi di bawah pimpinan Itamar, anak imam Harun".
Biaya yang di maksud terdapat pada;
Ayat 24: Emas berjumlah 29 talenta dan 730 syikal.
Ayat 25: Perak berjumlah100 talenta dan 1775 syikal
Ayat 29: Tembaga berjumlah 70 talenta dan 2400 syikal.

"Seper-10, seper-20, seper-30 Silahkan! Asal Rela. Demi Untuk Kemuliaan Tuhan".


NAS : Ulangan 26:12-15

Saudara-saudara, persembahan persepuluhan adalah salah satu topik yang paling peka dalam pengajaran gereja. Disatu sisi persembahan persepuluhan harus diajarkan agar anggota jemaat imannya bertumbuh, tapi di sisi lain pengajaran tentang persembahan persepuluhan menimbulkan apatisme jemaat terhadap gembala/hamba Tuhan. Hal itu terjadi kemungkinan karena banyak kasus manipulasi pengajaran persembahan persepuluhan yang dilakukan oknum pendeta yang berusaha mendapatkan kekayaan duniawi bagi dirinya sendiri dengan dalih bahwa persembahan persepuluhan itu diperuntukan untuk pelayanan Tuhan.

*RESEP DIBERKATI*


Nas : Ulangan 28:1-14

Siapakah yang tidak mau hidup enak, makmur, sehat dan kaya raya? Saya yakin semua orang mau, …
Tidak ada orang menolak hidup sukses dan diberkati. Untuk mendapatkannya, ada orang-orang yang menempuh cara-cara yang baik dan benar. Namun, ada pula yang melakukan tindakan tak terpuji untuk mendapatkannya. Tidak sedikit orang yang memakai jasa dukun atau jimat supaya toko, warung atau usahanya laris. Ada yang berbuat curang terhadap saingannya supaya pekerjaannya berhasil. Ironisnya, terkadang anak-anak Tuhan juga ikut melakukan tindakan-tindakan serupa. Memang, ada banyak cara untuk sukses dan menjadi kaya ditawarkan oleh dunia ini, namun hasil akhirnya tidak baik. Bagaimana seharusnya sebagai anak-anak Tuhan kita bersikap? Apa yang Alkitab katakan mengenai hal ini?

Berkat di dalam Perjanjian Lama berasal dari kata Ibrani: ‘berakha’ yang mempunyai arti: karunia benda (material), lawan dari kata ‘kutuk’.

"FIRMAN-MU ADALAH PELITA BAGIKU'


NAS : ULANGAN 28:58-68

Saudara-saudara dalam pidato Musa pada nas kita hari ini mengingatkan kepada umat Israel agar selalu setia kepada Taurat sebab jika mereka tidak setia dan taat pada peraturannya Allah maka mereka akan menanggung suatu penghukuman yang sangat mengerikan. Saat ini saya ingin mengajak kita untuk lebih dalam memhami firman ini dengan sebuah pertanyaan :"Apa itu taurat atau apa keistimewaan taurat tersebut bagi bangsa israel?
Saudara-saudara, taurat adalah suatu kontrak yang mengingat kan di antara dua pihak, yang mana keduanya mempunyai kewajiban-kewajiban yang ditetapkan di dalam perjanjian itu. Dalam masa Perjanjian Lama, banyak perjanjian termasuk jenis yang disebut perjanjian kekuasaan raja. Perjanjian-perjanjian itu diberikan dengan murah hati oleh seorang raja atau maharaja yang berkuasa kepada pengikut atau hamba yang lebih lemah dan yang bergantung padanya. Perjanjian itu menjamin keuntungan dan perlindungan bagi hamba itu. Tetapi, sebaliknya, hamba itu wajib untuk setia hanya kepada rajanya itu, dengan peringatan bahwa setiap ketidaksetiaan akan mendatangkan hukuman seperti yang dicantumkan dalam perjanjian itu. Lalu, bagaimana hamba itu menunjukkan kesetiaannya? Kesetian hamba tersebut ditunjukkan dengan mengamalkan ketentuan-ketentuan – peraturan perilaku – yang ditetapkan dalam perjanjian itu. Selama hamba itu tetap melaksanakan peraturannya, raja itu tahu bahwa hamba itu setia. Akan tetapi, bila peraturan itu dilanggar, maka raja itu dituntut oleh perjanjian tersebut untuk mengambil tindakan menghukum hamba itu. Dan inilah yang akan berlaku bagi umat israel yang sebagai hambanya Allah, apabila mereka setia terhadap Taurat maka sebagai imbalan bagi mereka adalah berbagai keuntungan dan perlindungan, dan kalau tidak taat maka israel akan mengalami berbagai macam kesusahan. 

"FORMULA UNTUK MENGHADAPI PERMASALAHAN HIDUP"


NAS : Roma 12:12 

Saudara-saudara, di dalam firman kita hari ini Paulus menekan 3 step untuk menghadapi permasalahan kehidupan yang serba kompleks ini, diantaranya adalah: 

1. BERSUKACITALAH DALAM PENGHARAPAN

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diterangkan bahwa Pengharapan berasal dari kata dasar harap yang berarti mohon, minta, keinginan supaya sesuatu terjadi dan sesuatu itu biasanya hal yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam kehidupan. 
Makanya, Pengharapan adalah suatu pemberian ajaib dari Allah, sumber kekuatan dan semangat di dalam menghadapi ujian-ujian kehidupan yang sangat keras dan berat.
Menurut saudara2 apa sih makna pengharapan itu? Ada banyak makna yang tersirat di dalam kata pengharapan ini. 
Contohnya:
1). Pada saat kita patah semangat, pengharapan menghidupkan kembali semangat kita.
2). Pada saat kita digodai untuk menyerah, pengharapan memampukan kita untuk terus berjalan.
3). Pada saat kita tersesat jalan dan kebinggungan mengaburkan arah tujuan, pengharapan menenangkan kepanikan.
4). Pada saat kita bergumul dengan sakit penyakit yang melumpuhkan dan tidak kunjung sembuh, pengharapan menolong kita untuk bertahan mengatasi kesakitan.
5). Pada saat kita mendapatkan diri kita kehilangan pekerjaan, pengharapan memberitahukan kita bahwa kita masih punya masa depan.
6). Pada saat kita merasa ditolak dan dilupakan, pengharapan memberitahu kita bahwa kita tidak sendirian … kita akan dapat menghadapinya.
7). Pada saat kita mengucapkan salam perpisahan kepada seseorang yang kita kasihi, pengharapan pada kehidupan yang akan datang memampukan kita mengatasi kedukaan tersebut, dst.

"MENJADI GEMBALA YANG ENERGIK DAN PROFESIONAL"


NAS : 1 PETRUS 5:1-11

Saudara-saudara, dalam nas firman kita hari ini, Petrus mengingatkan para Penatua untuk dapat menggembalakan domba-domba serta melaksanakan kewajiban pelayanan dengan penuh tanggung jawab. 
Penatua merupakan jabatan gerejawi yang sudah tidak asing lagi bagi kita, dan mungkin kita sudah tahu akan Job atau asal muasal dari penatua tersebut. 

"FIRMAN SEBAGAI CERMIN"


NAS: Ulangan 31:9-13

Saudara-saudara, sebagaimana yang kita ketahui daya ingat kita manusia memiliki keterbatas sehingga pengetahuan atau ilmu yang dipelajari harus sering diulang secara berkala agar kita tidak melupakannya. 
Di dalam firman kita hari ini, Musa memerintahkan pengulangan pembacaan hukum Taurat setiap akhir tahun ketujuh, yang mana bertepatan dengan hari raya pondok daun pada tahun pembebasan hutang. Kita mungkin bertanya-tanya, mengapa hal tersebut dilaksakan dan apa sih tujuaannya? Saudara, adapun tujuan dari hal tersebut adalah;
1). Supaya umat Tuhan diingatkan untuk terus-menerus hidup dalam takut akan Tuhan dan taat kepada perintah-Nya. 
2). Mengingatkan bangsa Israel akan karya pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Tanah Mesir dan penyertaan Tuhan di sepanjang perjalanan melalui padang gurun menuju ke Tanah perjanjian.
3). Mengingatkan bangsa Israel akan kewajiban untuk membebaskan sesama bangsa Israel dari jerat hutang yang terjadi di antara mereka.

"LISTEN AND DO IT!!"


NAS : Ulangan 32:44-52

Saudara-saudara, seperti yang tertulis di ayat 44 setelah Musa dan Yosua mencatat nyanyian yang berisi tentang firman dan apa-apa saja yang akan terjadi terhadap Israel, mereka menyampaikannya kepada Umat supaya nantinya lewat nyanyian yang berisi peringatan tersebut dapat menjadi bahan koreksi kehidupan bangsa atau generasi untuk menjalani hidup sebagai umat yg terpilih. Sangat jelas dikatakan bahwa Musa menekankan kepada mereka untuk dapat memperhatikan setiap hukum atau firman yang telah tercatat di dalam nyanyian tersebut. Nasihat ini diarahkan kepada mereka dan generasi Israel supaya hidup mereka diberkati. Dan nasihat ini adalah nasihat terakhir dari Musa sebelum ia meninggalkan bangsa israel untuk selama-lamanya. Paling tidak inilah yang ditinggalkan oleh Musa, meskipun ia tidak bisa masuk ke Tanah Janji, tapi memberikan manfaat.

"JEMAAT YANG TIDAK MENYANYI BUKANLAH JEMAAT" (Karl Barth)


NAS: Ulangan 31:14-30

Saudara-saudara yang terkasih dalam Yesus, dalam nas kita hari ini mencatat bahwa Musa dan Yosua berada dalam Kemah Pertemuan, dan Tuhan muncul kepada mereka. Kemunculan Allah memberitahukan kepada mereka bahwa bangsa itu akan melanggar PerjanjianNya dan Dia akan murka, dan banyak kejahatan akan menimpa mereka. Dan sebagaimana tercatat, di akhir hayat Musa, dia diperintah untuk meninjau Hukum itu dengan orang Israel dan menulis serta mengajar orang Israel nyanyian ini. Orang Israel harus belajar dan menyanyikan nyanyian tersebut. Tujuannya ialah supaya Israel yang dikatakan sebagai umat Allah dapat disadarkan dan diingatkan lewat nyanyian tersebut kelak. Dengan suatu harapan, umat akan hidup dalam pertobatan dan mereka akan hidup dalam perubahan yang absolut berdasarkan firman dan aturannya Allah.


Saudara-saudara, kita tahu bahwa nyanyian sangat besar pengaruhnya bagi umat Israel. Pemazmur pernah mengatakan bahwa Allah bertahta di atas puji-pujian Israel. Itu berarti Allah hadir bahkan tinggal di tengah-tengah umat yang memuji Dia. Itulah sebabnya Israel menetapkan para imam harus bernyanyi di Bait Allah di Yerusalem siang dan malam.

Saat ini kita akan melihat tiga contoh pengaruh nyanyian atau pujian yang begitu dasyat pada zaman Perjanjian Lama:

1). Pada awal pengalaman bangsa Israel di tepi Sungai Yordan, di bawah pimpinan Yosua, mereka melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana sorak sorai mereka dapat merobohkan tembok Yeriko. Itu menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi mereka, sehingga di belakang hari, mereka memasukkan nyanyian atau puji-pujian sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam ibadahnya kepada Allah.

2). Pada waktu penahbisan Bait Allah di Yerusalem, para imam bernyanyi, lalu Bait Allah dipenuhi dengan awan. Itu adalah simbol dari kehadiran Allah. Hal ini menguatkan apa yang sudah kita katakan di atas, bahwa Allah bertahta di atas puji-pujian Israel.

3). Pengalaman Raja Yosafat juga menjadi perhatian kita dalam hal pengaruh puji-pujian bagi para pendengar. Tatkala Raja Yosafat berperang melawan bani Amon dan bani Moab, raja menyuruh para imam maju di depan pasukannya, serta menyanyi memuji Allah. (II Taw 20). Kita tahu, tatkala para imam itu bernyanyi, maka terjadilah kekacauan di pihak musuh dan akhirnya mengalami kekalahan.

Dari pengalaman umat israel,imam-imam, raja yosafat diatas, menujukkan suatu peristiwa yang spektakuler bagi kita saat ini. Bahwa pujian atau nyanyian mampu membawa dampak, mujizat, kemenangan bagi mereka.

Nah, bagaimana dengan pujian atau nyanyian kita sekarang ini? Jujur saja, apabila kita melihat realitas disekitar kita terkhusus di saat-saat beribadah, ada sebagian jemaat yang tidak sungguh-sungguh memuji Tuhan dalam bentuk puji-pujian/nyanyiannya, maksudnya ada yang menyanyi dalam hati alias tidak bersuara (karena malas) ada yg mulutnya saja komat - kamit tapi tidak ada suaranya, dst.

Di kesempatan ini, perlu saya tegaskan bahwa menyanyi adalah sebagai salah satu elemen penting dalam ibadah. Jika kita hanya main-main atau malas menyanyikan pujian kepada Allah maka akan memperlihatkan ketidakseriusan kita dalam menyembah Dia.
Makanya, seorang teolog ( Karl Barth ) pernah mengatakan : "Jemaat yang tidak menyanyi bukanlah jemaat'. Kalimat ini ingin menyatakan kepada kita bahwa Nyanyian merupakan unsur yang penting dalam gereja atau bagi umat-umat Allah, sebab nyanyian jemaat merupakan bentuk partisipasi umat dalam ibadah.

Saudara-saudara, selaku orang-orang Kristen, menyanyi adalah sebuah kegiatan yang selalu kita lakukan dalam ibadah. Kita memuji melalui nyanyian, kita bersyukur dengan bernyanyi, kita berdoa dengan bernyanyi, kita menyesal dengan bernyanyi bahkan kita juga meratap dengan bernyanyi. Rasanya tidak enak jika dalam ibadah, kita tidak bernyanyi. Nyanyian seakan menjadi dominan dalam ibadah.
Dan menurut saya pribadi, nyanyian sangat menolong jemaat untuk mengungkapkan seluruh isi hati baik ucapan syukur, doa atau permohonan, penyesalan,maupun tekad, penyataan iman,dan empati pada sesama dan lingkungan. Di samping itu pula, nyanyian juga dapat menolong jemaat untuk menghayati isi pembacaan Alkitab, makna Firman Allah dan pengutusan untuk melayani sebagai gereja yang diutus keluar. Oleh sebab itu, nyanyian yang dipakai dalam ibadah jemaat harus sungguh-sungguh dipersiapkan, tidak asal pilih atau sesuka hati. Makanya, nyanyian yang ditulis oleh Musa harus dinyanyikan dengan sungguh-sungguh, hati yang menggelora, sebab dalam nyanyian tersebut ada firman Tuhan.

Akhirnya, nyanyian dalam ibadah itu membawa kita pada pengenalan, penghayatan dan ‘pemujaan’ kepada Tuhan. Oleh karena ibadah itu adalah bakti, maka nyanyian dalam ibadah adalah roh baru yang telah mengalami sentuhan dari Roh Allah. Hanya itu yang memungkinkan kita bertemu dengan Allah melalui pujian dan melaksanakan tugas menolong orang memuji Allah dengan cara yang benar. Itulah menyembah Allah dalam roh dan kebenaran.

Mungkin suara kita tidak seindah tiga besar Indonesian Idol seperti; Regina, Sean, Yoda, namun jika kita memuliakan Allah dengan hati yang tulus, maka kita akan mengalami dampaknya, yaitu kedamaian, semangat dan mujizatNya. Mari kita Puji nama Tuhan dengan sukacita. AMIN. JESUS WITH YOU

"MERAIH DAN MENDAPATKAN BERKAT-NYA"


NAS : Ulangan 33:1-29

Saudara-saudara, biasanya di akhir setiap ibadah yang kita laksanakan, maka ibadah tersebut akan ditutup dengan Berkat Tuhan. Contoh dari berkat yang akan diucapkan oleh pimpinan ibadah atau pendeta, adalah: 

*Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya. (I Tesalonika 3:13).
*Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin. (1 Petrus 5:10-11).
*Atau,,,,,,Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. (Roma 15:13).

"BERITAKAN, NASIHATI DAN YAKINKAN MEREKA!"


"BERITAKAN, NASIHATI DAN YAKINKAN MEREKA!"

NAS: TITUS 2:11-15

Saudara-saudara, Titus adalah seorang Kristen pada abad pertama yang mempunyai andil cukup besar dalam memelihara persatuan dan keutuhan dari sidang-sidang jemaat yang telah berdiri.

Dalam pelayanannya, Titus menghadapi suatu masalah konkrit, yakni ajaran sesat. Keadaan jemaat di Pulau Kreta sangat mengecewakan. Gereja tidak terorganisir dengan baik. Jemaatnya hidup secara duniawi. Berita Injil digabungkan dengan berbagai unsur dari dalam agama Yahudi maupun dari agama non-Yahudi sehingga menyebabkan kekacauan ajaran di kalangan orang Kristen.

Sunday, July 15, 2012

"JANJI HARUS DITEPATI"

NAS : Hakim-hakim 11:29-40

Saudara-saudara, Yefta bin Gilead adalah salah satu tokoh hakim yang ada di dalam Kitab Hakim-hakim di Perjanjian Lama. Ia merupakan hakim Israel yang bertugas selama enam tahun. Yefta menjadi hakim pada abad sebelum kerajaan Saul beridiri yaitu kira-kira tahun 1050 SM. Setelah masa pembuangan, Yefta dipanggil kembali ke Gilead oleh para tua-tua dan dibujuk untuk memimpin ekspedisi melawan Bani Amon. Ia pun menerima tugas yang diberikan kepadanya.

"SEBUAH ANALOGI HAKIM-HAKIM MENJADI GEREJA YANG MISIONER"


NAS : Hakim-hakim 12:1-15

Saudara-saudara, dalam firman kita hari ini mencatat akan masa tugas dari Hakim-Hakim Kecil yaitu ;“Yefta yang memerintah sebagai hakim atas orang Isarel enam tahun lamanya”, Ebzan memerintah 7 tahun (Hakim-Hakim 12:9), Elon memerintah 10 tahun (Hakim-Hakim 12:11), dan Abdon memerintah delapan tahun(Hakim-Hakim 12:13).

"OUR CHILDREN ARE THE GODLY OFFSPRING"

NAS : Ulangan 13:1-25

Saudara-saudara, di tengah-tengah kemurtadan yang sedang merajalela terhadap bangsa Israel, rupaya penyembah-penyembah Allah yang setia terus menerus berdoa kepadaNya memohon kelepasan bangsa Israel. Sekalipun kelihatannya tidak dijawab, sekalipun tahun demi tahun kekuasaan si penjajah terus menerus menjadi lebih berat menekan negeri itu, pimpinan Allah sedang mempersiapkan bantuan bagi mereka. Pada tahun-tahun pertama penjajahan bangsa Filistin itu, seorang anak telah dilahirkan, yang melalui anak itu Allah berniat menjatuhkan kekuasaan musuh yang kuat ini.

"PERBUATAN HENDAKNYA KONSISTEN DENGAN UCAPAN"

NAS : Matius 21:28-32

Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang dua orang anak. Jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, maka kita akan mengerti bahwa perumpamaan ini sebenarnya lebih ditujukan kepada orang Farisi dan ahli Taurat.

"NO ACTION, TALK ONLY"

NAS : Matius 21:28-32

Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang dua orang anak. Jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, maka kita akan mengerti bahwa perumpamaan ini sebenarnya lebih ditujukan kepada orang Farisi dan ahli Taurat.

"OPEN YOUR MIND, OPEN YOUR HEART, AND GIVE THE LORD THE BEST THING YOU CAN DO IT".


NAS : LUKAS 7 : 36 - 50

"OPEN YOUR MIND, OPEN YOUR HEART, AND GIVE THE LORD THE BEST THING YOU CAN DO IT".

Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan, kalau saudara membayangkan Sebuah Rumah, pasti pertama - tama sebelum masuk ke rumah tersebut, saudara akan melalui yang namanya pintu masuk. Entah rumah itu besar maupun kecil, mewah maupun sederhana, kos maupun elit, semuanya memiliki satu persamaan, yaitu memiliki pintu masuk.